JAKARTA - Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, baru-baru ini mengkritik beberapa proyek Non-Fungible Token (NFT) dalam wawancara podcast Joe Rogan. Musk menyoroti masalah penyimpanan aset secara on-chain dan menekankan pentingnya mengalihkan karya seni yang lengkap secara langsung ke blockchain.
Musk mengungkapkan, "NFT bahkan tidak ada di blockchain - itu hanya URL ke JPEG." Ia berpendapat bahwa jika perusahaan yang menyimpan gambar tersebut tiba-tiba gulung tikar, pemilik NFT akan kehilangan akses ke aset tersebut.
Informasi saja, URL atau Uniform Resource Locator, adalah alamat unik yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menunjuk lokasi suatu sumber di internet. URL biasanya diawali dengan "http" atau "https" yang diikuti nama domain dan alamat sumber yang lebih spesifik.
URL memungkinkan pengguna untuk mengakses halaman web, gambar, file, atau sumber online lainnya dengan mengikuti alamat yang sesuai, sehingga memfasilitasi navigasi dan akses ke berbagai konten di dunia maya.
BACA JUGA:
Salah satu contoh yang disebutkan oleh Musk adalah insiden NFT Coachella. Pada Februari 2022, Coachella menjual NFT senilai $1,5 juta di FTX.US. Namun, setelah FTX mengalami masalah, NFT ini tidak dapat diakses lagi, meninggalkan para pembeli tanpa aset yang dijanjikan.
Namun, pernyataan Musk tidak berlaku untuk semua proyek NFT. Beberapa proyek, seperti CryptoPunks, CyberBrokers, dan Bitcoin Ordinals, menyimpan karya seni secara on-chain, memastikan bahwa karya seni tersebut tetap dapat diakses selama blockchain berjalan.
Kritik Musk menyoroti pentingnya keamanan dan penyimpanan yang tepat dalam ekosistem NFT. Ini menjadi peringatan bagi komunitas untuk terus berusaha meningkatkan standar dan mengatasi risiko yang terkait dengan aset digital ini di masa depan.