JAKARTA - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada Kamis 2 November mengumumkan bahwa pemerintah-pemerintah yang sepaham dan perusahaan kecerdasan buatan telah mencapai kesepakatan untuk menguji coba model AI baru sebelum dirilis.
Sunak menjadi tuan rumah AI Safety Summit selama dua hari di mana pada Rabu 1 November, ia berhasil mendapatkan dukungan dari China untuk upaya internasional dalam mengelola risiko teknologi tersebut.
Pada Kamis, Sunak mengumumkan kesepakatan "bersejarah" lebih lanjut dengan "pemerintah-pemerintah yang sepaham dan perusahaan AI."
"Kami akan bekerja sama dalam menguji coba keamanan model AI baru sebelum dirilis," kata Sunak dalam konferensi pers di puncak pertemuan tersebut.
Daftar negara-negara yang telah bergabung dalam kolaborasi pengujian keamanan tidak termasuk China, yang perwakilannya tidak diundang pada hari kedua pembicaraan.
Perwakilan dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Kanada, dan Australia terlibat dalam pembicaraan tersebut.
BACA JUGA:
"Adalah krusial bahwa AI masa depan dikembangkan dengan aman dan bahwa risiko potensial dari model-model baru dievaluasi secara ketat sebelum dan setelah diterapkan, termasuk dengan mengevaluasi kemungkinan kemampuan yang berbahaya," demikian bunyi pernyataan Inggris sebagai ketua tentang ringkasan diskusi para peserta.
Ditanya mengapa China tidak diundang untuk membahas pengujian model AI, Sunak mengatakan bahwa tepat untuk mengundang China ke sebagian dari pertemuan tersebut, sejalan dengan kebijakan Britania Raya untuk terlibat dengan China sejauh mungkin tetapi juga melindungi diri dari risiko.
"Kami mencapai hasil yang kami inginkan, yaitu mereka berada di sini, terlibat ... dan mereka telah menandatangani komunike Bletchley Park," kata Sunak dikutip VOI dari Reuters.