Donald Trump Tak Diizinkan Lagi Berkicau di Twitter
Donald Trump. (Instagram/realdonaldtrump)

Bagikan:

JAKARTA - Twitter menegaskan tak akan mengizinkan Donald Trump untuk membuat akun baru lagi di platform-nya. Bahkan jika dikemudian hari Trump kembali mencalonkan diri untuk ikut kembali dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS).

Hal itu diungkapkan CFO Twitter Ned Segal dalam wawancara dengan CNBC. Saat itu Ned menjawab mengenai kemungkinan Donald Trump memiliki akun Twitter kembali apabila dia mencalonkan diri menjadi presiden dan terpilih pada 2024.

"Ini cara kerja kebijakan kami, saat Anda dihapus dari platform, Anda benar-benar dihapus dari platform. Terlepas apakah Anda komentator, CFO, termasuk mantan atau pejabat publik saat ini," tuturnya, seperti dikutip dari Techcrunch, Kamis, 11 Februari.

Ted menuturkan, Twitter memang merancang kebijakannya untuk memastikan orang-orang tidak melakukan kesalahan yang sama berulang kali seperti ujaran kebencian dan hoaks. Oleh sebab itu, apabila ada akun yang melakukan hal tersebut, sesuai kebijakan, mereka tidak diizinkan kembali ke situs microblogging ini.

"Ingat, kebijakan kami dirancang untuk memastikan bahwa orang-orang tidak menghasut kekerasan, dan jika ada yang melakukannya, kami harus mencekal mereka dari layanan dan kebijakan kami tidak mengizinkan orang-orang untuk kembali," sambungnya.

Seperti diketahui, Twitter memang telah mencekal akun Trump secara permanen pada Januari 2021. Keputusan itu diambil karena kicuan yang dibuat Trump telah melanggar kebijakan glorifikasi Kekerasan.

Tercatat akun Twitter pribadi Trump, memiliki 88 juta followers. Tak hanya Twitter Facebook dan Instagram juga masih memblokir akun Trump sampai waktu yang tidak ditentukan, setelah peristiwa di Gedung Capitol AS.