Bagikan:

JAKARTA - Upaya menjual ribuan Bitcoin di pasar terbuka telah berujung pada kerugian signifikan bagi pemerintah AS. Pada bulan Maret lalu, pemerintah menjual 9.861 BTC yang pada saat itu senilai sekitar 216 juta dolar AS (Rp3,4 triliun).

Tidak lama berselang, tujuh bulan kemudian, nilai BTC tersebut telah melonjak menjadi  332 juta dolar AS (Rp5,2 triliun), menciptakan selisih sebesar 116 juta dolar AS (Rp1,8 triliun).

Bitcoin ini diperoleh AS terutama melalui penyitaan yang terkait dengan proses kriminal. Pada akhir tahun ini, pemerintah berencana untuk menjual 41.490 BTC sisanya yang disita dari James Zhong, yang mengaku bersalah atas penipuan melalui transfer setelah dituduh melakukan manipulasi transaksi di pasar gelap Silk Road.

Meskipun ada rencana untuk menjual lebih banyak Bitcoin tahun ini, pemerintah AS masih menyimpan Bitcoin senilai lebih dari  5,5 miliar dolar AS (Rp87,2 kuadriliun). Menurut analisis baru-baru ini oleh peneliti di 21.co, tumpukan Bitcoin yang sangat besar tersebut mewakili hampir 1% dari total pasokan Bitcoin yang beredar.

Perusahaan yang melacak dompet kripto yang terhubung dengan pemerintah ini mengungkapkan bahwa angka ini adalah "estimasi batas bawah" kepemilikan pemerintah AS berdasarkan informasi yang tersedia untuk umum.

Nilai aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar ini telah mengalami peningkatan yang signifikan, melonjak dari  16.615 dolar AS (atau sekitar Rp263 jutaan) pada tanggal 1 Januari hingga  33.575 dolar AS (Rp532 jutaan) pada saat artikel ini ditulis.