Bagikan:

JAKARTA - Robert Kiyosaki, investor terkenal dan penulis buku laris “Rich Dad Poor Dad”, mengungkapkan bahwa ia sedang menunggu harga Bitcoin turun lebih jauh untuk membeli lebih banyak aset digital tersebut. Pada hari Senin, Kiyosaki menyebut bahwa penjualan panik saat ini mencerminkan mentalitas “karyawan”.

Dikutip dari CryptoPotato, melalui akun X (sebelumnya Twitter), Kiyosaki menyatakan bahwa ia tidak akan terlibat dalam penjualan saat pasar sedang bergejolak. “Bitcoin sedang jatuh. Kebanyakan orang harus menjual. Saya menunggu untuk membeli lebih banyak,” tulis Kiyosaki. “Jika keruntuhan pasar menakutkan bagi Anda, jual dan tetap pegang pekerjaan Anda, merupakan hal yang harus dilakukan kebanyakan ‘karyawan’.”

Pada hari yang sama, harga Bitcoin turun ke level terendah dalam beberapa bulan terakhir, mencapai 58.500 Dolar AS (sekitar Rp960 juta) setelah sebelumnya dibuka pada harga 61.000 Dolar AS (sekitar Rp1 miliar). Kiyosaki terus memuji Bitcoin sebagai aset langka dan terbatas, mirip dengan logam mulia seperti emas dan perak, yang membuatnya tahan terhadap tekanan inflasi dari mata uang fiat seperti dolar.

BACA JUGA:


Investasi Jangka Panjang

Kiyosaki menentang pendekatan jangka pendek dalam berinvestasi, terutama dalam aset digital seperti Bitcoin. “Masalah dengan ‘perdagangan’ aset apa pun adalah pajak, terutama pajak keuntungan modal jangka pendek,” katanya pada Senin. “Strategi saya mirip dengan Warren Buffet, yaitu ‘beli dan tahan selamanya’.”

Pada bulan Maret lalu, Kiyosaki menyebut obligasi pemerintah sebagai “kebohongan terbesar” yang dijual oleh perencana keuangan kepada investor biasa sebagai “investasi aman”. Sebaliknya, ia menyebut emas, perak, dan Bitcoin sebagai “aset nyata” yang siap meledak nilainya. Bulan ini, Kiyosaki bahkan memprediksi Bitcoin akan mencapai 350.000 Dolar AS (sekitar Rp5,7 miliar) per koin pada Agustus 2024, didorong oleh kebijakan moneter dan fiskal yang tidak bertanggung jawab.

Penurunan harga Bitcoin pada hari Senin dipicu oleh berita bahwa Mt. Gox akan mulai mengembalikan Bitcoin kepada pelanggannya bulan depan, setelah hampir sepuluh tahun mengalami kebangkrutan. Sebanyak 141,686 BTC yang dikumpulkan oleh wali rehabilitasi kini bernilai lebih dari 8 miliar Dolar AS (sekitar Rp131 triliun), memicu kekhawatiran bahwa pelanggan Mt. Gox dapat membanjiri pasar dengan tekanan jual setelah menerima pembayaran mereka.

Harga Bitcoin terus terkonsolidasi di bawah 59.000 Dolar AS (sekitar Rp968 juta) pada hari Senin, dengan penurunan yang lebih tajam dibandingkan banyak altcoin. Menurut CoinGlass, terjadi likuidasi di pasar kripto senilai lebih dari 373 juta Dolar AS (sekitar Rp6,1 triliun) dalam 24 jam terakhir.