JAKARTA - Pemilik TikTok, ByteDance, mengumumkan pada Selasa, 24 Oktober, bahwa mereka tidak akan menutup bisnis realitas virtual (VR) Pico dan tetap berkomitmen jangka panjang terhadap industri tersebut. Pengumuman ini muncul setelah laporan yang menyebutkan bahwa perusahaan Tiongkok ini berencana untuk secara bertahap mengurangi dukungan terhadap merek Pico.
Pernyataan tersebut muncul setelah firma penelitian China, EqualOcean menerbitkan laporan yang mengatakan bahwa pendiri ByteDance, Zhang Yiming, memberitahu tim manajemen Pico bahwa ByteDance akan secara perlahan menghentikan bisnis Pico.
"Laporan bahwa kami akan menutup Pico tidak benar. Pico beroperasi normal dan perusahaan akan terus berinvestasi dalam bisnis realitas diperpanjang (XR) dalam jangka panjang," kata ByteDance , seperti dikutip dari Reuters. XR adalah istilah yang lebih luas yang mencakup VR dan teknologi terkait headset lainnya.
Headset Pico sering dianggap sebagai jawaban ByteDance terhadap headset Quest yang populer yang dikembangkan oleh Meta Platforms Inc. Pico memiliki pangsa pasar terbesar untuk headset VR di Tiongkok, mencapai lebih dari 58% dari pasar, karena perangkat Quest milik Meta belum secara resmi masuk ke negara tersebut.
Pada Selasa, sebuah berita terpisah yang diterbitkan oleh situs berita online China, The Paper, mengatakan bahwa ByteDance sedang mempertimbangkan kembali strategi Pico dan hampir setengah dari karyawan unit tersebut telah meninggalkan perusahaan. Mereka juga mengatakan bahwa beberapa eksekutif senior efektif telah dipindahkan dari bisnis Pico.
Meskipun tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut, ByteDance menyatakan dalam pernyataan terpisah bahwa perusahaan "akan menjaga operasi normal produk dan terus meningkatkan investasi dalam teknologi produk."
BACA JUGA:
ByteDance telah mempromosikan Pico di pasar internasional. The Wall Street Journal melaporkan awal tahun ini bahwa Pico telah meningkatkan pengiriman headsetnya tahun lalu sementara pengiriman headset Meta mengalami penurunan. ByteDance juga mulai membayar pengembang perangkat lunak untuk membawa lebih banyak aplikasi ke ekosistemnya.
Namun, tanda-tanda masalah mulai muncul untuk Pico pada awal tahun ini. Pada bulan Februari, Reuters melaporkan bahwa Pico telah memberhentikan lebih dari 200 karyawan untuk merampingkan perusahaan.
ByteDance mengakuisisi Pico pada Agustus 2021, tepat di puncak hype metaverse. Tetapi buzz seputar metaverse telah mereda sejak saat itu. Menurut firma penelitian IDC, pengiriman headset realitas diperpanjang (AR) dan VR mengalami penurunan selama empat kuartal berturut-turut, dengan volume yang turun 44,6% year over year selama kuartal kedua tahun ini.