JAKARTA - BlackRock, perusahaan manajemen investasi terbesar di dunia, baru-baru ini mengajukan perubahan pada proposal ETF Bitcoin mereka. Dalam pengajuan tersebut, BlackRock menambahkan lima halaman teks tambahan yang memperingatkan investor tentang risiko tambahan yang mungkin dihadapi dalam menginvestasikan dana mereka di ETF Bitcoin ini.
Perusahaan tersebut menyoroti kurangnya transparansi dalam pasar Bitcoin. Mereka menunjukkan bahwa Bitcoin "tidak diatur" dan "tidak memiliki transparansi." Ini berarti bahwa operasi pertukaran aset digital dan pasar Bitcoin secara keseluruhan bisa sangat tidak terduga.
BlackRock juga mencatat data dari tahun 2019 yang menyatakan bahwa sebagian besar volume Bitcoin spot, yaitu sekitar 80,95%, dianggap "palsu atau tidak ekonomis." Kebanyakan dari volume ini diperdagangkan di luar tempat yang diatur AS. Namun, analisis yang lebih baru dari Bitwise, yang juga merupakan pemohon ETF saingan, menunjukkan bahwa volume palsu ini jauh lebih sedikit daripada beberapa tahun yang lalu, meskipun masih signifikan.
BACA JUGA:
-
| TEKNOLOGI
Harga Bitcoin Sempat Terbang Tapi Turun Lagi: Manipulasi Pasar atau Sinyal Positif?
18 Oktober 2023, 18:30 -
| TEKNOLOGI
Gary Gensler, Ketua SEC: Pengajuan ETF Bitcoin Sedang Dalam Proses Peninjauan
20 Oktober 2023, 13:30
Perusahaan ini juga mengakui persaingan ketat dalam dunia ETF Bitcoin. Mereka menyadari bahwa ada banyak perusahaan pesaing yang berlomba-lomba untuk meluncurkan produk serupa, dan ini bisa memengaruhi pangsa pasar produk BlackRock.
Namun, ada kabar baik. Ada tanda-tanda kemajuan dalam persetujuan ETF Bitcoin. SEC (Securities and Exchange Commission) telah menunjukkan perubahan perilaku dengan lebih terbuka untuk mengajukan pertanyaan konstruktif tentang aplikasi ETF tersebut. Hal ini telah membuat beberapa tokoh industri, seperti CEO Ark Invest Cathie Wood dan CEO Galaxy Digital Mike Novogratz, menjadi lebih optimis. Mereka berharap bahwa SEC akan segera menyetujui ETF Bitcoin dalam waktu dekat.
Terakhir, mencatat bahwa nilai Bitcoin baru-baru ini mengalami kenaikan signifikan di atas $28.000 (sekitar Rp464 jutaan). CEO BlackRock, Larry Fink, menggambarkan kenaikan ini sebagai "flight to quality" atau aliran ke aset yang lebih stabil. Ini menunjukkan minat yang terus tumbuh dalam dunia kripto meskipun ada risiko yang perlu dipertimbangkan.
