JAKARTA - Pada dini hari tanggal 19 Oktober, jaringan blockchain Aptos Network, yang dikenal sebagai Layer-1 blockchain, mengalami gangguan jaringan yang menyebabkan transaksi terhenti selama lebih dari lima jam. Informasi ini diperoleh dari AptoScan, yang mencatat insiden tersebut.
Meskipun operasional normal telah pulih, proyek ini secara resmi mengonfirmasi insiden tersebut dalam sebuah pernyataan di platform media sosial. Mereka mengakui bahwa "transaksi di jaringan telah terpengaruh."
Dampak dari gangguan ini juga memengaruhi bursa mata uang kripto Upbit dan OKX, yang menghentikan sementara setoran dan penarikan token Aptos Network di platform mereka.
Saat ini, Aptos belum merilis penjelasan mendalam mengenai penyebab gangguan tersebut. Namun, mereka secara santai mengaitkan insiden ini dengan "energi untuk Aptos One" yang dinyatakan oleh penggunanya.
BACA JUGA:
Aptos One: Tahun Pertama Mainnet
Pada minggu ini, komunitas Aptos merayakan ulang tahun pertama dari peluncuran mainnet mereka dengan membuat tagar "Aptos One" menjadi tren di platform media sosial.
Aptos adalah sebuah proyek blockchain yang didukung oleh modal ventura dan diluncurkan pada tanggal 17 Oktober 2022. Dalam janji mereka, proyek ini akan memberikan tingkat skalabilitas yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan menggunakan bahasa pemrograman baru yang disebut Move.
Namun, setahun setelah peluncuran mainnet-nya, proyek ini belum mencapai tingkat kecepatan yang dijanjikan, yaitu hingga 160.000 transaksi per detik (TPS). Data dari AptoScan menunjukkan bahwa mereka hanya mampu memproses sekitar 33 TPS. Tim proyek ini mengklaim bahwa throughput mereka mencapai puncaknya pada 5.862 TPS.
Meskipun ada kendala dalam mencapai target tersebut, Aptos Network telah mencapai sejumlah prestasi penting selama tahun pertama mereka, termasuk kemitraan dengan perusahaan teknologi besar seperti Microsoft dan pemrosesan lebih dari 300 juta transaksi. Komunitas Aptos juga telah mencetak lebih dari 2 juta NFT (Non-Fungible Token) di jaringan mereka.
Harga APT
Selama tahun terakhir, harga token APT Aptos mengalami penurunan sekitar 45%, menurut data dari Tradingview.
Harga aset digital ini mencapai puncaknya di bulan Januari, mencapai $18 (sekitar Rp270.000), setelah sebelumnya diperdagangkan di bawah $10 (sekitar Rp150.000) setelah peluncurannya. Namun, proyek ini menghadapi tantangan yang signifikan terkait dengan peluncuran token baru, yang telah menimbulkan tekanan jual lebih lanjut di pasar.