Bagikan:

JAKARTA - Microsoft Corporation, perusahaan teknologi multinasional yang berkantor pusat di Redmond, Washington, telah menjalin kemitraan dengan Aptos Labs, sebuah platform blockchain inovatif dengan pendekatan Layer 1, yang didirikan oleh mantan karyawan Facebook.

Kemitraan strategis ini bertujuan untuk menghadapi tantangan industri dengan menggabungkan teknologi blockchain dan kecerdasan buatan (AI) dalam rangka mendorong solusi inovatif dan memperluas kemampuan ekosistem Aptos.

Melalui pengumuman pada tanggal 9 Agustus, Aptos mengungkapkan rencananya untuk memanfaatkan kerangka kerja teknologi Microsoft guna mengembangkan solusi baru yang menyatukan blockchain dan AI dengan lebih baik, sehingga dapat menghasilkan beragam aplikasi potensial yang lebih luas. Dalam upaya untuk meningkatkan keamanan jaringannya, Aptos juga berencana menggunakan node validator melalui platform Microsoft Azure.

Dengan dukungan Microsoft, Aptos berencana untuk menghadirkan solusi layanan keuangan yang memberdayakan pengguna untuk mengembangkan dan meluncurkan alat serta teknologi layanan keuangan yang beragam, termasuk token digital seperti mata uang digital bank sentral (CBDC) dan metode pembayaran. Langkah ini diambil untuk menjawab permintaan dan kebutuhan pasar.

Salah satu fitur utama dari kemitraan ini adalah peluncuran Aptos Assistant, sebuah chatbot cerdas yang dirancang untuk membantu menjawab pertanyaan seputar ekosistem Aptos. Dengan menghadirkan asisten virtual ini, Aptos ikut memadukan tren penggunaan teknologi AI dalam ekosistem kripto, yang telah diterapkan oleh banyak perusahaan lain dalam bentuk chatbot cerdas.

Kemitraan ini juga berfokus pada pengembangan pengalaman pengguna yang lebih mudah dalam ekosistem Web 3. Pengembang akan dapat mengakses alat untuk membuat kontrak pintar dan aplikasi terdesentralisasi (dApps) melalui chatbot tersebut. Selain itu, kerjasama ini akan menghidupkan bahasa pemrograman Move milik Aptos untuk mendukung pengembangan kontrak pintar, pengujian unit, pemformatan, dan spesifikasi prover. Teknologi Microsoft akan digunakan untuk memperkuat koneksi antara AI dan ekosistem Web3 di masa mendatang.

Rashmi Misra, General Manager AI & Emerging Technologies di Microsoft, menjelaskan bahwa kombinasi antara teknologi AI dan blockchain memiliki potensi besar dalam menghasilkan aplikasi yang inovatif.

"Perpaduan antara AI dan blockchain merupakan salah satu kombinasi teknologi yang paling menarik dan dapat menghasilkan kasus penggunaan yang transformasional. Dengan memadukan teknologi Aptos Labs dengan kemampuan Microsoft Azure Open AI Service, kami bertujuan untuk mendemokratisasi blockchain, memungkinkan pengguna untuk bergabung dengan Web3 dengan mulus dan para inovator untuk mengembangkan aplikasi terdesentralisasi yang baru dan menarik dengan menggunakan AI," kata Misra.

Kemitraan antara Aptos Labs dan Microsoft didesain untuk mengatasi tantangan industri tertentu, dengan fokus pada pemecahan masalah yang ada dalam industri masing-masing. Mo Shaikh, pendiri dan CEO Aptos Labs, menekankan bahwa fokus utama kedua perusahaan adalah untuk menyelesaikan masalah industri mereka, sambil mencatat bahwa teknologi AI memiliki dampak yang signifikan dalam mempermudah berbagai tugas sehari-hari.

"Fokus utama kami berdua adalah menyelesaikan masalah industri kami masing-masing," kata Shaikh kepada TechCrunch.