Bagikan:

JAKARTA - Upbit, pertukaran kripto terbesar di Korea Selatan, telah melanjutkan layanan setoran dan penarikan token Aptos (APT) setelah menghentikan layanan secara tiba-tiba akibat insiden keamanan di platform Upbit itu sendiri.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Sabtu, Upbit mengungkapkan bahwa mereka telah mendeteksi "upaya penyetoran yang tidak normal" selama pemantauan transaksi Aptos. Tindakan cepat diambil untuk memeriksa sistem dompet mereka, dan Upbit mengonfirmasi bahwa stabilitas layanan setoran dan penarikan Aptos telah pulih, serta tindakan telah diambil terhadap aktivitas yang mencurigakan tersebut.

Insiden ini menarik perhatian publik ketika sejumlah pengguna Upbit melaporkan setoran yang tidak sah dari token yang mirip dengan Aptos (APT) di akun mereka. Namun, setelah investigasi lebih lanjut, ternyata ini adalah token "penipuan" yang dikenal sebagai ClaimAPTGift. Layanan pelanggan Upbit telah bergerak cepat untuk menghubungi pengguna yang telah menjual token palsu ini, meminta pengembalian dana.

Definalist, seorang pengguna, mengungkapkan bahwa akar masalah terletak pada sistem dompet Upbit yang gagal memverifikasi jenis token dengan benar. Seharusnya, sistem ini dapat membedakan antara token Aptos asli dan token lain dalam ekosistem yang sama, namun kesalahan ini menyebabkan semua token yang dikirim melalui fungsi tertentu dianggap sebagai token Aptos.

Untungnya, tingkat keparahan insiden ini berkurang karena token penipuan ini memiliki enam angka desimal, sedangkan token Aptos asli memiliki delapan angka desimal. Jika keduanya memiliki delapan desimal, pengguna bisa saja menerima dan bahkan menjual di harga $25.000 (Rp384 jutaan), bukan $250 (Rp3,8 juta), yang berpotensi mengganggu pasar secara serius.

Upbit juga memberikan peringatan kepada pengguna untuk memperhatikan perbedaan harga dengan bursa lain saat mereka melanjutkan perdagangan. Mereka mengakui bahwa harga dapat mengalami fluktuasi yang signifikan akibat insiden ini.

Harga APT mengalami lonjakan sekitar 9% setelah insiden tersebut, dan tetap naik 6% pada hari Senin. Pihak Upbit menjelaskan bahwa setiap penundaan dalam mencerminkan setoran dan penarikan akan bergantung pada status pemrosesan blok, dan transaksi akan dilanjutkan secara berurutan saat blok selesai.