Bagikan:

JAKARTA - Ribuan pengguna Facebook dan Instagram yang mendukung Palestina mengaku bahwa unggahan mereka disembunyikan atau dihapus. Padahal, unggahan yang mereka bagikan tidak melanggar kebijakan apa pun.

Pesan-pesan berupa dukungan untuk warga Palestina yang terluka dan terbunuh karena serangan udara Israel tidak bisa lagi ditemukan. Bahkan, beberapa akun yang menyerukan protes damai di seluruh kota Amerika Serikat dan rencana aksi duduk di San Francisco Bay Area diblokir oleh Facebook.

Engineer Kecerdasan Buatan (AI) Aya Omar pun mengeluh kepada The New York Times bahwa ia tidak bisa melihat media Palestina yang biasa ia baca. Pasalnya, akun tersebut diblokir oleh Meta dan Instagram.

Sementara itu, Hampton Institute di platform X, sebelumnya Twitter, mengatakan bahwa Instagram dan Facebook memblokir sejumlah unggahan yang mengingatkan sejarah nyata dari perang Israel dan Palestina.

Mengutip dari New York Times, Meta memberikan respon terkait keluhan ini. Mereka mengonfirmasi adanya unggahan yang terhapus karena masalah bug pada sistem perusahaan.

Bug ini memengaruhi akun-akun di seluruh dunia dan tidak ada hubungannya dengan pokok bahasan konten. Dan kami memperbaikinya secepat mungkin,” kata Juru Bicara Meta, Andy Stone dalam platform X.

Meta  sempat menjelaskan minggu lalu bahwa platform mereka tidak menerapkan kebijakan berdasarkan keyakinan tertentu, tetapi rata untuk seluruh komunitas. Mereka juga tidak pernah menekan komunitas tertentu hingga berat sebelah atau memihak.

Melihat pada maraknya disinformasi dan unggahan yang memperkeruh perang Israel dan Palestina, Meta mengatakan bahwa volume konten yang dilaporkan menjadi begitu tinggi. Dengan begitu, konten yang sebenarnya tidak melanggar kebijakan mungkin saja terhapus karena kesalahan teknis.