JAKARTA - Sebagian pengguna X, sebelumnya Twitter, pasti mengetahui bahwa platform ini sering digunakan oleh para pekerja seks.
Akun mereka mudah ditemukan ketika membuka tagar trending karena mereka sering mempromosikan diri dengan konten pornografi.
Setelah muncul X Premium, beberapa dari pekerja ini ikut berlangganan dengan harapan mendapatkan klien baru.
Mengutip dari TechCrunch, Dominatrix Profesional Mistress Rouge ikut membayar pada platform tersebut.
X Premium menjanjikan hal yang menguntungkan bagi para pelanggannya. Dengan berlangganan Rp165 ribu per bulan, pengguna X Premium akan diprioritaskan dari segi interaksi hingga jangkauan oleh pengguna lain.
Namun, hal ini tidak terjadi pada Rouge dan pekerja lainnya. Bahkan Rogue mengaku merasa dibodohi oleh Elon Musk.
Pasalnya, mulai minggu ini, X memerangi akun dengan konten not safe for work (NSW) sebagai materi sensitif.
Akun-akun mereka dibatasi jangkauannya sehingga klien yang mereka dapatkan menurun.
Akun mereka tidak akan masuk ke dalam pencarian untuk mencegah orang-orang melihat konten sensitif.
Selain tidak bisa dicari, akun-akun para pekerja seks ini disingkirkan dari linimasi, baik tab For You, Following, notifikasi, maupun tren yang biasanya direkomendasikan.
Dengan berbagai kerugian ini, Rogue pun berencana membatalkan langganan X Premium.
Sebelum Elon Musk mengambil alih dan menciptakan banyak perubahan, Twitter menjadi satu-satunya platform yang menoleransi konten eksplisit.
Beberapa orang memang memanfaatkan Twitter hanya untuk mengakses konten pornografi.
Namun, hal ini menjadi sulit karena X mulai memberantas konten ketelanjangan, pornografi, bahkan video anime hentai yang menimbulkan gairah seksual. Semua ini tercatat dalam kebijakan X.
BACA JUGA:
Meski para pekerja ini mengeluh bahwa mereka semakin sulit untuk dijangkau di platform X, hal ini tampaknya tidak berlaku bagi semua orang.
VOI mencoba membuka trending secara acak dan konten pornografi masih masuk di deretan teratas.
Seluruh konten ini pun dibagikan oleh akun yang tidak memiliki centang biru, sangat aneh karena X cukup strict dengan pelanggan X Premium. Melihat hal ini, X belum menerapkan kebijakan konten pornografi secara menyeluruh kepada penyebarnya.