JAKARTA - Memperingati Hari Internet Aman Sedunia, Google Indonesia mengkampanyekan tagar #TangkasBerinternet. Program ini mendorong terciptanya ekositem digital yang aman untuk anak dan keluarga saat berselancar di internet.
Webinar yang dimoderatori oleh Wuri Ardianingsih, menghadirkan Putri Alam selaku Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan Google Indonesia serta Pendiri Yayasan SEJIWA, Diena Haryana.
Putri Alam menyampaikan terdapat tiga kekhawatiran terhadap digital yang dirasakan oleh 42 persen orang tua di Indonesia. Antara lain keamanan informasi anak, anak-anak mendapatkan perhatian yang tidak diinginkan dari orang tidak dikenal, hingga akses terhadap konten yang tidak pantas.
“Di Google, kami mengerti mengenai kebutuhan akan alat yang mudah digunakan dan membantu orang tua mengatasi tantangan digital. Yakni untuk orang tua memandu anak-anaknya ke dalam aktivitas online yang aman dan positif,” terang Putri, Selasa, 9 Februari.
Putri melanjutnya bahwa pihaknya sudah memiliki produk-produk yang mampu melindungi informasi anak maupun orang tua. Selain itu, alat-alat yang dirancang agar mudah digunakan ini mampu memberi orang tua kendali penuh untuk menjaga keamanan digital anak-anak.
“Sebagai contoh ada Family Link yang memudahkan Anda mengawasi aktivitas internet anak Anda. Dengan menggunakan fitur ini, Anda bisa menyetujui pengunduhan aplikasi pada perangkat anak Anda dan juga mengatur screen time, dan masih banyak lagi,” jelas Putri.
Selain itu, ada flter Safe Search yang bisa diaktifkan pada YouTube Kids dan mesin pencari Google, Mode Terbatas pada YouTube. Fitur-fitur tersebut memungkinkan orang tua untuk mengatur konten sesuai umur anak dengan mengaktifkan Smart Filter atau Site Blocker.
Orang tua juga bisa mengambil pemeriksaan keamanan gratis untuk mengetahui apakah perangkat keluarga yang terancam keamananya. Baik karena virus, ransomware, atau malware.
BACA JUGA:
Komitmen Google Ciptakan Aktivitas Digital yang Sehat
Putri turut menerangkan bahwa pihaknya menyadari jika dukungan fitur dan alat-alat tambahan masih belum cukup untuk menumbuhkan kebiasaan digital yang sehat. Menurutnya, agar kebiasaan digital sehat bisa terwujud, dibutuhkan komitmen dari seluruh anggota keluarga.
“Hal ini dibutuhkan komunikasi terbuka dengan anak Anda sehingga mereka mengerti mengapa kebiasaan ini merupakan hal yang penting. Dan mereka merasa termotivasi untuk menerapkannya,” tegas Putri.
Putri mencontohkan bagaimana perlakuan yang diberikannya kepada anak ketika mereka sudah siap menggunakan gawai. Putri menceritakan jika dirinya mengajak sang anak berdiskusi untuk mengatur jumlah waktu online serta peraturan-peraturan lain di internet.
Hanya saja, Putri juga menyadari bahwa percakapan seperti itu seringkali sulit dilakukan. Orang tua sering kesulitan memulai percakapan dengan anak terkait aktivitas digital. Oleh karena itu, melalui program Keluarga Tangkas Berinternet, Putri berharap bisa membantu orang tua untuk mengawasi dan menjaga aktivitas digital sang anak.
“Kami telah membuat video animasi pendek yang menampilkan berbagai informasi penting terkait keamanan digital yang sebaiknya orang tua diskusikan dengan anak serta alat digital apa yang dapat membantu diskusi tersebut,” jelas Putri.
Kini, video-video edukasi internet dengan judul utama Keluarga Tangkas Berinternet sudah bisa diakses melalui akun YouTube milik Google Indonesia. Berdasarkan pengamatan penulis, kini sudah tersedia dua video edukasi yang diluncurkan Google Indonesia. Masing-masing berjudul “Perilaku Si Kecil di Dunia Digital” dan “Keajaiban Belajar Lewat Internet”.