Gelontorkan Rp2,1 Triliun, Google Sulap Kantornya Jadi Area Vaksinasi COVID-19
Ilustrasi kantor Google (Photo by Cess Idul on Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Google mengumumkan bantuan inisiatifnya dengan menggelontorkan lebih dari 150 juta dolar AS atau sekitar Rp2,1 triliun membantu pendistribusian vaksin COVID-19. Salah satunya dengan mengubah kantor Google di Amerika Serikat disulap menjadi pusat vaksin COVID-19.

"Kami menyediakan lebih dari 150 juta dolar untuk mempromosikan edukasi vaksin dan distribusi yang adil serta mempermudah untuk menemukan informasi yang relevan secara lokal, termasuk kapan dan di mana mendapatkan vaksin," ujar CEO Google dan Alphabet, Sundar Pichai, dalam blog resmi Google, dikutip Selasa, 26 Januari.

Dilansir dari Endgadget, beberapa fasilitas Google, seperti gedung, tempat parkir dan ruang terbuka yang ada di Los Angeles, San Francisco, Kirkland, Washington dan New York akan disulap menjadi lokasi klinik vaksinasi dan tempat pemberian vaksin.

"Kami juga akan membuka ruang Google untuk dijadikan situs vaksinasi sesuai kebutuhan," dia menambahkan.

Pichai juga mengumumkan Google akan memberikan 100 juta dolar AS dalam bentuk hibah iklan kepada CDC Foundation, WHO dan organisasi nirlaba lainnya.

Raksasa teknologi itu berencana untuk menginvestasikan 50 juta dolar AS dalam kemitraan dengan badan kesehatan masyarakat untuk membantu mendapatkan informasi tentang vaksin kepada masyarakat yang kurang terlayani.

"Upaya kami akan sangat fokus pada akses yang adil ke vaksin," ujar Pichai.

"Data awal di AS menunjukkan bahwa populasi yang terpengaruh secara tidak proporsional, terutama orang kulit berwarna dan orang-orang di komunitas pedesaan, tidak mendapatkan akses ke vaksin pada tingkat yang sama seperti kelompok lain," dia melanjutkan.

Google memberikan 5 juta dolar AS dalam bentuk hibah kepada sejumlah organisasi, seperti Satcher Health Leadership Institute milik Morehouse School of Medicine, yang berfokus menangani perbedaan ras dan geografis dalam akses vaksin.