Bagikan:

JAKARTA - Platform video digital kini telah mengalami pergeseran format. Sebelumnya, masyarakat condong menikmati video secara horizontal, tetapi kini video dengan format vertikal lebih dinikmati menurut data yang internal YouTube.

Para pebisnis yang mempromosikan iklan mereka di media sosial harus lebih memahami perkembangan ini untuk mencapai hasil bisnis yang nyata, termasuk dengan beralih dari video horizontal ke format vertikal. Pasalnya, video dengan format vertikal terbukti menguntungkan.

YouTube mengatakan bahwa video kreatif secara vertikal mampu menghasilkan konversi per dolar lebih banyak di YouTube Shorts dibandingkan dengan format horizontal. Bahkan, keuntungan ini mencapai 10 hingga 20 persen lebih banyak.

Melihat pada potensi ini, Direktur Regional YouTube Asia-Pasifik Ajay Vidyasagar mengatakan bahwa YouTube ingin membuka lebih banyak peluang bagi pebisnis yang memasang iklan di YouTube dengan teknologi Kecerdasan Buatan (AI) yang ditingkatkan.

Salah satu teknologi AI yang Ajay perkenalkan adalah Flip and Trim, fitur pengubah konten dari horizontal ke vertikal. Fitur ini secara otomatis menyesuaikan iklan brand ke dalam format feed Shorts. Menurut Ajay, Flip and Trim merupakan salah satu proyek besar yang menguntungkan.

“Semuanya merupakan solusi periklanan yang cocok bagi Google. Kami sangat-sangat gembira karena fitur ini kami mendapat banyak pengiklan yang datang kepada kami. Mereka sangat, sangat senang dengan hal ini,” jelas Ajay dalam acara Southeast Asia YouTube Works Awards: The Finale 2023 hari ini.

Selain Flip and Trim, YouTube juga menghadirkan teknologi berupa AI-Powered Automatic Voiceover Generation. Melalui teknologi ini, iklan yang dihadirkan bisa otomatis diubah ke bahasa lain seperti Bahasa Indonesia, Vietnam, dan berbagai bahasa lainnya.

Tak hanya itu, YouTube juga akan menghadirkan fitur Demand Gen yang bisa menayangkan iklan di seluruh platform YouTube agar mendapatkan engagement tinggi dan fitur Video Views Campaign untuk membantu pengiklan memaksimalkan jumlah penayangan.

YouTube sendiri belum merilis beberapa fitur dengan teknologi AI ini. Namun, Ajay mengatakan bahwa mereka akan segera mengumumkannya dan memberitahu seluruh pengiklan di YouTube.

“(berbagai teknologi berbasis AI ini) mendorong kami untuk berinovasi lebih dalam dan kami yakin pengiklan kami kini memiliki peluang untuk sukses tanpa kerumitan apa pun dengan menggunakan seluruh teknologi dan solusi AI,” tutup Ajay.