Bagikan:

JAKARTA - Pada Selasa, 3 Oktober, para legislator Uni Eropa memberikan suara mendukung rancangan aturan yang ditujukan kepada Alphabet Inc, Meta Platforms Inc., dan platform online besar lainnya terkait pembatasan moderasi konten mereka. Ini dilakukan  setelah beberapa media mengeluhkan keputusan sembarangan platform tersebut dalam menghapus konten mereka.

Rancangan aturan tersebut mengharuskan platform online untuk tetap menyajikan konten berita selama 24 jam, sebelum menghapusnya jika berita ini melanggar peraturan moderasi konten mereka.

Dikenal sebagai Pasal 17 dalam Media Freedom Act yang diusulkan oleh Komisi Eropa tahun lalu untuk memastikan pluralitas media dan menjaga independensi editorial. Pasal ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan platform online.

"Media harus diberitahu mengenai niat platform untuk menghapus atau membatasi konten mereka beserta jendela waktu 24 jam bagi media untuk merespons," kata para legislator dalam pernyataan. Platform dapat menghapus, membatasi, atau merujuk kasus tersebut kepada regulator nasional setelah periode 24 jam jika masih melanggar syarat dan ketentuan platform.

Kelompok advokasi teknologi CCIA Europe, yang anggotanya termasuk Google, Meta, dan X, mengatakan bahwa Pasal 17 dapat dieksploitasi oleh beberapa pihak untuk menyebarkan disinformasi.

"Pengecualian untuk media ini akan memberdayakan pihak yang tidak bertanggung jawab, menciptakan celah baru untuk menyebarkan berita palsu daripada memperbaiki masalah," kata manajer kebijakan senior CCIA Europe, Mathilde Adjutor, dalam sebuah pernyataan, yang dikutip dari Reuters.

Para legislator juga memilih untuk melarang penggunaan perangkat mata-mata (spyware) terhadap jurnalis kecuali jika dapat dibenarkan sebagai tindakan terakhir dan juga mengharuskan media untuk transparan mengenai kepemilikan mereka.

Para legislator harus membahas detail rancangan aturan yang diusulkan dengan negara-negara anggota UE dalam beberapa bulan mendatang sebelum aturan ini dapat diadopsi.

Kekhawatiran tentang campur tangan politik di media semakin meningkat menjelang pemilihan penting di Polandia bulan ini dan Parlemen Eropa tahun depan.