JAKARTA - Dilaporkan oleh Bloomberg pertama kali bahwa platform media sosial X, yang dulunya dikenal dengan Twitter akan mulai mengumpulkan data biometrik pengguna termasuk pendidikan dan pekerjaan.
Sekarang, X telah mengonfirmasi bahwa data tersebut dan data yang ada lainnya, nantinya akan digunakan untuk melatih model kecerdasan buatan (AI) nya.
Kebijakan privasi dengan jelas menunjukkan bahwa perusahaan berencana menggunakan informasi yang dikumpulkannya, bersama dengan data apa pun yang tersedia untuk umum, untuk membantu melatih algoritme pembelajaran mesin.
X mengatakan dalam situs kebijakan privasinya bahwa data tersebut selain akan digunakan untuk meningkatkan dan mempersonalisasikan produk dan layanan yang cocok untuk masing-masing pengguna, data tersebut juga akan digunakan untuk pelatihan model pembelajaran mesinnya.
"Kami dapat menggunakan informasi yang kami kumpulkan dan informasi yang tersedia secara publik untuk membantu melatih model pembelajaran mesin atau kecerdasan buatan kami untuk tujuan yang diuraikan dalam kebijakan ini," tulis X dalam situs tersebut, dikutip Minggu 3 September.
BACA JUGA:
Di sisi lain, X juga berencana meluncurkan panggilan video dan audio saat pemiliknya, Elon Musk, berusaha membangun sebuah "aplikasi segala-galanya" untuk tetap unggul dalam persaingan dengan Threads yang dimiliki oleh Meta Platforms Inc.
Setelah mengubah nama Twitter menjadi X, Musk memberi sinyal bahwa dia akan mengubah platform tersebut menjadi sebuah super aplikasi yang menawarkan berbagai layanan mulai dari pesan dan jaringan sosial hingga pembayaran antar individu.