JAKARTA - Somalia telah melarang TikTok, aplikasi pesan Telegram, dan situs taruhan online 1XBet untuk membatasi penyebaran konten tidak senonoh dan propaganda, demikian diungkapkan oleh menteri komunikasi negara tersebut.
"Menteri komunikasi memerintahkan perusahaan internet untuk menghentikan aplikasi-aplikasi yang disebutkan di atas, yang digunakan oleh kelompok teroris dan kelompok tidak bermoral untuk menyebarkan gambar-gambar mengerikan dan informasi yang salah kepada masyarakat," kata Menteri Komunikasi Somalia, Jama Hassan Khalif, dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Minggu.
Anggota kelompok pemberontak al Shabaab sering kali memposting tentang aktivitas mereka di TikTok dan Telegram.
Keputusan ini diambil beberapa hari setelah Presiden Somalia, Hassan Sheikh Mohamud, mengumumkan bahwa serangan militer melawan al Shabaab bertujuan untuk mengeliminasi kelompok yang terkait dengan al Qaeda tersebut dalam waktu lima bulan mendatang.
BACA JUGA:
TikTok, Telegram, dan 1XBet tidak segera merespons permintaan komentar dari Reuters aras laporan itu.
Perintah ini memberikan waktu hingga 24 Agustus bagi penyedia layanan internet untuk mematuhinya. 1XBet populer di Somalia untuk melakukan taruhan, terutama pada pertandingan sepak bola.
TikTok telah dihadapkan pada ancaman pelarangan di Amerika Serikat karena dugaan keterkaitannya dengan pemerintah Tiongkok. Negara bagian Montana menjadi yang pertama melarang aplikasi ini pada bulan Mei.