Bagikan:

JAKARTA - YouTube selangkah lebih maju untuk menghapus misinformasi medis, terutama terkait dengan kanker di platformnya. Menurut perusahaan, informasi medis dan misinformasi terus berkembang dan menimbulkan risiko dunia nyata yang serius.

"Meskipun pedoman medis tertentu dapat berubah seiring waktu seiring dengan semakin banyaknya yang kami pelajari, tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa jika menyangkut bidang konsensus ilmiah yang dipelajari dengan baik," ujar YouTube dalam pernyataan resminya, dikutip Rabu, 16 Agustus.

"YouTube bukanlah platform untuk menyebarkan informasi yang dapat membahayakan orang," imbuhnya.

Perusahaan menyebutkan, misinformasi yang berbahaya meliputi COVID-19, vaksin, kesehatan reproduksi, zat berbahaya, dan lainnya.

"Ke depannya, YouTube akan merampingkan lusinan pedoman misinformasi medis kami yang ada untuk dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yakni Pencegahan, Perawatan, dan Penyangkalan," jelas YouTube.

Kebijakan ini akan berlaku untuk kondisi, perawatan dan zat kesehatan tertentu yang kontennya bertentangan dengan otoritas kesehatan setempat atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Untuk menentukan apakah suatu kondisi, pengobatan, atau zat termasuk dalam cakupan kebijakan misinformasi medis, YouTube akan mengevaluasi apakah hal tersebut terkait dengan risiko kesehatan masyarakat yang tinggi, panduan yang tersedia untuk umum dari otoritas kesehatan di seluruh dunia, dan apakah secara umum rentan terhadap misinformasi.

Selain itu, mulai hari ini dan berkembang dalam beberapa minggu mendatang, YouTube juga akan mulai menghapus konten mempromosikan perawatan kanker yang terbukti berbahaya, tidak efektif, atau konten yang membuat penonton enggan mencari perawatan medis profesional.

"Ini termasuk konten mempromosikan perawatan yang belum terbukti sebagai pengganti perawatan yang disetujui atau sebagai jaminan penyembuhan, dan perawatan yang secara khusus dianggap berbahaya oleh otoritas kesehatan," kata YouTube.

Sebagai contoh, video yang mengklaim bawang putih menyembuhkan kanker atau mengonsumsi vitamin C sebagai pengganti terapi radiasi, juga akan dihapus YouTube.

Sebagai gantinya, YouTube akan mempublikasikan daftar putar berisi video menarik dan informatif terkait kanker dari berbagai sumber kredibel, dan bekerja sama dengan Mayo Clinic di konten video baru untuk berbagi informasi tentang berbagai kondisi kanker.

Di samping itu, YouTube dapat mengizinkan konten yang cukup untuk kepentingan publik meskipun konten tersebut melanggar kebijakan mereka.

Misalnya, video audiensi publik atau komentar yang dibuat oleh kandidat politik nasional di jalur kampanye yang mempersoalkan kesehatan panduan otoritas, rekaman grafis dari zona perang aktif atau krisis kemanusiaan.

"Kami juga dapat membuat pengecualian untuk kesaksian atau konten pribadi yang membahas hasil studi medis tertentu," tutur YouTube.

"Menambahkan konteks ke video tidak menjamin bahwa video tersebut akan tetap ada, dan kami juga dapat membatasi usia beberapa konten atau menampilkan panel informasi di bawah video tersebut untuk memberikan konteks tambahan bagi penonton," imbuhnya.