Bagikan:

JAKARTA - Di tengah dinamika yang terus berkembang dalam ekosistem kripto, pekan ini Cardano (ADA) melakukan langkah signifikan dalam upaya meningkatkan kemampuan blockchain-nya.

Sebagai informasi, interoperabilitas merujuk pada kemampuan sistem atau jaringan berbeda untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan berbagi data serta fungsionalitas dengan lancar tanpa hambatan. Dalam dunia kripto, interoperabilitas mengacu pada kemampuan berbagai blockchain atau platform kripto untuk saling bekerja sama, berbagi informasi, dan mengizinkan aliran aset atau data antar platform.

Jaringan Cardano (ADA) telah memperkenalkan integrasi baru yang memungkinkan Bitcoin (BTC) untuk diakses di dalam ekosistemnya, melalui penggunaan cBTC (Cardano-wrapped Bitcoin). Langkah ini menarik perhatian sejumlah pelaku pasar, sekaligus membuka peluang lebih luas dalam dunia kripto.

Menurut laporan Coingape News, integrasi ini diperkenalkan oleh protokol anetaBTC, yang dikenal dengan kemampuannya membawa Bitcoin yang dibungkus secara on-chain ke dalam blockchain Cardano. Hal ini membuka jalan bagi pengguna untuk berinteraksi dengan kedua aset kripto ini dalam satu ekosistem. Selain itu, hal ini memiliki potensi strategis untuk menarik audiens yang lebih luas serta meningkatkan Total Value Locked (TVL) dalam ekosistem Cardano.

Pengenalan cBTC di mainnet Cardano tidak hanya memiliki implikasi teknis, tetapi juga memiliki dampak signifikan pada pemanfaatan kedua aset ini. Interoperabilitas yang ditingkatkan mempermudah para pengguna untuk melakukan transaksi dan aktivitas lainnya antara dua jaringan ini. Terlebih lagi, pendekatan ini memiliki potensi untuk mendongkrak TVL dalam ekosistem Cardano, mengingat Bitcoin masih memegang posisi sebagai aset dengan kapitalisasi pasar tertinggi di industri kripto.

Dalam langkah yang menarik perhatian komunitas kripto, protokol anetaBTC berhasil mencetak 1.706 cBTC di mainnet Cardano. Ini menandai tonggak penting dalam perjalanan pengintegrasian Bitcoin ke dalam ekosistem Cardano. Kapitalisasi pasar Bitcoin yang mencapai sekitar 572 miliar dolar AS (Rp8,7 kuadriliun) memberikan potensi yang luar biasa dalam menggerakkan ekonomi dalam jaringan Cardano.

Pencapaian ini juga menjadi bukti konkrit bahwa protokol anetaBTC mampu menghubungkan dua ekosistem besar dalam dunia kripto, membuka pintu bagi lebih banyak inovasi di masa mendatang.

Peningkatan Lebih Lanjut

Perkembangan dalam ekosistem Cardano tidak berhenti di sini. Protokol anetaBTC versi 2 saat ini dalam tahap pengembangan dan diharapkan akan segera dirilis. Hal ini menunjukkan komitmen kuat untuk terus meningkatkan dan memperluas kemampuan integrasi di dalam jaringan ini.

Selain itu, pencapaian lain dalam minggu ini adalah jumlah transaksi yang mencapai 73,2 juta di blockchain Cardano. Ini menggambarkan tingkat aktivitas yang tinggi dalam jaringan, sekaligus mencerminkan adopsi yang terus meningkat.

Tak hanya itu, ada beberapa sorotan lain dalam minggu ini. SanchoNet, jaringan pengembangan baru yang dirancang untuk eksplorasi fitur tata kelola dari CIP-1694, menjadi titik fokus penting. Di samping itu, rilis terbaru dari tim Lace membawa fitur-fitur baru seperti peningkatan dukungan "ADA Handle" dan perbaikan bug. Ini menunjukkan komitmen IOG (Input Output Global) untuk terus memberikan perbaikan dan inovasi dalam ekosistem Cardano.

Semakin berkembangnya ekosistem Cardano dengan integrasi cBTC dan perkembangan lainnya, semakin jelas bahwa jaringan ini memainkan peran penting dalam evolusi industri kripto secara keseluruhan. Dengan adanya upaya terus-menerus untuk memperluas fungsionalitas dan peningkatan di berbagai bidang, Cardano tetap menjadi salah satu proyek yang patut diperhatikan di dunia kripto.