Bagikan:

JAKARTA - Minggu lalu, Apple dikabarkan tengah mengembangkan AppleGPT guna menyaingi OpenAI, Google dan Microsoft. Kini, perusahaan telah melakukan uji coba chatbot untuk produknya sendiri.

Menurut laporan jurnalis Bloomberg, Mark Gurman dalam buletin Power On-nya, dikutip Senin, 24 Juli, chatbot Apple sekarang digunakan untuk membantu karyawannya membuat prototipe fitur masa depan, meringkas teks dan menjawab pertanyaan berdasarkan data yang telah dilatihnya.

Inti dari Model Bahasa Besar (LLM) milik Apple merupakan upaya lintas perusahaan yang mencakup rekayasa perangkat lunak, pembelajaran mesin dan organisasi rekayasa cloud.

Kerangka kerja chatbotnya sendiri dikenal sebagai Ajax, diciptakan untuk membuat LLM berbasis Kecerdasan Buatan (AI) generatif dan sebagai dasar AppleGPT, mendukung penawaran serupa pada ChatGPT milik Open AI dan Bard punya Google.

Mulai dikembangkan tahun lalu, Ajax berjalan di Google Cloud dan dibangun dengan Google JAX, kerangka pembelajaran mesin raksasa pencarian.

Proyek ambisius ini dipimpin oleh John Giannandrea, kepala pembelajaran mesin dan AI perusahaan, serta Craig Federighi seorang eksekutif rekayasa perangkat lunak terkemuka Apple.

Tetapi, dikatakan Gurman, Apple belum menentukan apakah produk AI generatifnya akhirnya bisa digunakan untuk konsumen, tetapi perusahaan sedang mencari peluang tersebut.

Diklaim Gurman, chatbot Apple dapat digunakan sebagai dasar untuk peningkatan besar pada Siri, di mana perusahaan bisa membuat asisten lebih komunikatif dan menambahkan kemampuan, seperti menangani lebih banyak tugas atas nama pengguna.

"Bayangkan meminta Siri untuk menulis email tentang rapat yang akan datang daripada harus benar-benar mendikte pesannya," ujar Gurman.

Di luar produk konsumen dan alat internal Apple GPT, perusahaan sudah berupaya untuk mendorong AI generatif ke lebih banyak bagian dari operasinya.

Termasuk menggunakan teknologi untuk membantu staf pendukung AppleCare dengan pelanggan,"Dan saya yakin itu baru permulaan. Namun, perusahaan tersebut kemungkinan akan tetap lebih berhati-hati daripada beberapa rekan Silicon Valley-nya," ungkap Gurman.