Twitter Akan Terapkan Batas DM Harian untuk Akun Tidak Terverifikasi
Twitter akan menghadirkan perubahan kontroversial dengan memperkenalkan pembatasan jumlah pesan langsung (DM) harian (foto: dok. twitter support)

Bagikan:

JAKARTA - Twitter akan menghadirkan perubahan kontroversial dengan memperkenalkan pembatasan jumlah pesan langsung (DM) harian bagi pengguna yang tidak terverifikasi. Dalam sebuah cuitan pada 21 Juli, Twitter Support menyatakan bahwa platform tersebut "akan segera menerapkan beberapa perubahan dalam upaya kami untuk mengurangi spam di Pesan Langsung (DM)."

"Akun yang tidak terverifikasi akan memiliki batasan harian pada jumlah DM yang dapat mereka kirim," demikian disampaikan, yang mengajak pengguna untuk mendaftar ke layanan berlangganan Twitter Blue.

Twitter belum menjelaskan secara spesifik tentang batasan harian tersebut, dan ada reaksi yang cukup negatif dari para pengguna dalam komentar-komentar. Baik itu dari pengguna terverifikasi maupun yang tidak terverifikasi, yang menyuarakan pendapat mereka tentang perubahan ini.

Komentar teratas dari pengguna bernama adam telah mendapatkan lebih dari 1000 suka pada saat penulisan berita ini dan memberikan pandangan skeptis tentang perubahan yang akan datang:

"Perubahan seperti ini adalah alasan mengapa aplikasi lain akan mulai bersaing, jangan batasi pengguna Anda pada hal-hal dasar, ini bukan tujuan Twitter. Tujuan membayar untuk Twitter Blue adalah agar kami memiliki fitur tambahan, bukan untuk menghilangkan fitur umum dan memasang paywall di belakangnya."

"Dalam pandangan kami, ini adalah alur penjualan untuk mendapatkan lebih banyak pengguna yang terverifikasi dan masuk ke [Twitter] Blue, bukan untuk melawan spam," tambah akun warganet populer AustimCapital.

Beberapa pengguna juga berpendapat bahwa membatasi DM bagi akun yang tidak terverifikasi kemungkinan hanya akan menyebabkan akun yang terverifikasi dapat mengirimkan spam melalui DM.

Ada juga yang menyarankan bahwa langkah ini lebih tentang Twitter mendorong orang untuk membayar untuk verifikasi guna menutupi biaya operasional yang besar daripada melawan spam.

Perubahan yang akan datang ini menyusul sejumlah perubahan radikal dalam platform yang diperkenalkan di bawah kepemilikan Elon Musk.

Pada tanggal 1 Juli, Twitter memberlakukan batas harian yang signifikan pada jumlah posting yang dapat dilihat pengguna sebagai upaya untuk mengendalikan pengumpulan data dan "manipulasi sistem."

Tindakan tersebut kemudian menyebabkan Meta milik Mark Zuckerberg meluncurkan alternatif Twitter yang disebut Threads, yang awalnya menarik banyak perhatian dan mendapatkan basis pengguna yang besar, hanya untuk kemudian memperkenalkan batas harian sendiri pada tanggal 18 Juli.

Pada  April lalu, Twitter juga meluncurkan pengaturan monetisasi konten di platformnya, memungkinkan para kreator menghasilkan uang dari semua bentuk posting secara glob