JAKARTA - Bluesky mendadak dipenuhi oleh nama pengguna yang berisi cercaan rasial atau n-word, yang lolos untuk mendaftar di platform. Selama seminggu terakhir, pengguna Bluesky lainnya yang mengetahui hal itu merasa terganggu dengan memprotes di platform.
Komunitas media sosial tersebut juga menemukan, peristiwa ini terjadi karena platform gagal memblokir kemampuan pengguna untuk mendaftarkan nama tersebut.
Menanggapi hal itu, tim Bluesky mengatakan mereka awalnya menerima laporan tentang akun tersebut pada Rabu pekan lalu, dan kemudian menghapusnya dalam waktu 40 menit.
Mereka juga menyatakan telah menambal kode yang memungkinkan pegangan ini dibuat dalam jangka waktu tidak ditentukan. Sayangnya, banyak yang kecewa startup tersebut tidak meminta maaf atas insiden ini.
BACA JUGA:
Bluesky hanya membingkai peristiwa tersebut sebagai peristiwa satu kali yang ditangani dengan cepat. Dan, telah melakukan investasi.
“Pada hari Rabu, pengguna melaporkan akun yang memiliki cercaan sebagai pegangannya. Pegangan ini melanggar pedoman komunitas kami, dan kesalahan kami yang memungkinkannya dibuat," ujar Bluesky pada laman resminya. "40 menit setelah dilaporkan, akun tersebut dihapus, dan kode yang memungkinkan hal ini terjadi telah ditambal," imbuhnya.
Menurut Engadget, yang dikutip Senin, 17 Juli, tidak ada jaringan media sosial yang bebas dari rasis, tetapi ketika Bluesky belum memfilter sesuatu yang begitu mendasar seperti kata-n, cukup mengejutkan disaat salah satu pendiri Twitter Jack Dorsey adalah pendukung perusahaan.
Di bawah kepemimpinan Dorsey, Twitter juga seringkali tidak efektif menangani supremasi kulit putih dan bisa lebih sering melindungi orang kulit hitam serta pengguna terpinggirkan lainnya.