Bagikan:

JAKARTA - Kecerdasan Buatan (AI) telah merambah ke bagian lain dari Hollywood, menyebabkan industri ini terlibat dalam debat berkelanjutan mengenai penggunaannya. Duncan Crabtree-Ireland, negosiator utama Screen Actors Guild‐American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA), mengungkapkan proposal dari studio-studio Hollywood.

Pada konferensi pers 13 Juli, di mana para aktor Hollywood mengkonfirmasi akan mogok, Crabtree-Ireland mengungkapkan proposal dari studio-studio Hollywood yang mencakup proposal AI yang sebelumnya telah diungkapkan dalam pernyataan yang dibuat oleh Alliance of Motion Picture and Television Producers (AMPTP) setelah upaya negosiasi yang sia-sia.

AMPTP menyebut dalam pernyataannya bahwa mereka telah menyampaikan "proposal AI revolusioner" yang bertujuan untuk melindungi kesamaan digital anggota SAG-AFTRA.

Ketika ditanya tentang proposal tersebut dalam konferensi pers, Crabtree-Ireland menjawab bahwa proposal AI yang baru disajikan menyarankan bahwa para pemain latar harus menjalani pemindaian, menerima pembayaran hanya untuk satu hari, dan memberikan perusahaan hak kepemilikan penuh atas pemindaian, gambar, dan kesamaan itu.

Perusahaan-perusahaan tersebut akan memiliki hak yang tidak terbatas untuk menggunakannya secara tidak terbatas untuk proyek apa pun tanpa harus mencari persetujuan atau memberikan kompensasi. Crabtree-Ireland menyatakan skeptis tentang menyebut proposal ini sebagai revolusioner dan menyarankan untuk mempertimbangkan kembali pandangan seperti itu.

Aksi mogok oleh SAG-AFTRA, yang merupakan tindak lanjut dari mogok Writers Guild of America (WGA) yang sudah ada sebelumnya, resmi diperintahkan pada 14 Juli, pukul 12:01 pagi, sampai kesepakatan yang adil dicapai dengan AMPTP. Tindakan mogok ini menandai pertama kalinya dalam 63 tahun bahwa para aktor dan penulis skenario melakukan mogok secara bersamaan.

Sebelumnya, WGA telah menyampaikan sejumlah permintaan kepada studio-studio Hollywood, yang mencakup regulasi penggunaan AI dalam proyek-proyek yang tercakup dalam perjanjian dasar minimum. Permintaan tersebut secara tegas menyatakan bahwa AI tidak boleh digunakan untuk menulis atau merevisi konten sastra, juga tidak boleh berfungsi sebagai bahan sumber.