Bagikan:

JAKARTA - Bursa kripto Binance melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) beberapa hari setelah mengalami gelombang keluarnya para eksekutif. Hal ini disampaikan oleh sumber yang familiar dengan situasi tersebut kepada Reuters pada Jumat, 14 Juli.

Pemutusan hubungan kerja di bursa kripto terbesar di dunia ini terjadi pada saat masa depan industri kripto di pasar Amerika Serikat tidak pasti, karena regulator secara agresif menindak tegas aktivitas yang dianggap ilegal.

PHK ini pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal, yang menyebutkan bahwa lebih dari 1.000 orang telah dipecat dalam beberapa minggu terakhir.

"Ketika kami terus berupaya meningkatkan kepadatan talenta, ada pemutusan hubungan kerja yang tidak sukarela. Ini terjadi di setiap perusahaan. Angka yang dilaporkan oleh media semuanya meleset jauh," cuit Changpeng Zhao, CEO Binance, seraya menambahkan bahwa bursa kripto ini "masih dalam proses perekrutan."

Bulan lalu, Securities and Exchange Commission (SEC) menggugat Binance dan Zhao atas dugaan operasi "jaringan penipuan." Binance menyatakan bahwa mereka akan membela diri dengan gigih.

Tuntutan hukum terhadap Binance dan perusahaan sejawatnya, Coinbase Global, menegaskan pendekatan yang tegas dari Ketua SEC, Gary Gensler, terhadap industri kripto, namun putusan hakim di AS yang baru-baru ini mendukung perusahaan kripto Ripple Labs menunjukkan bahwa regulator menghadapi pertempuran yang sulit.

Pengajuan aplikasi untuk spot bitcoin exchange-traded funds (ETFs) dari raksasa pengelola aset BlackRock  dan Fidelity juga dianggap sebagai dukungan untuk industri kripto.

"Selama enam tahun terakhir, kami telah berkembang dari 30 menjadi tim hampir 8.000 orang di seluruh dunia. Ketika kami mempersiapkan diri untuk siklus bullish besar berikutnya, menjadi jelas bahwa kami perlu fokus pada kepadatan talenta di seluruh organisasi untuk memastikan kami tetap tangkas dan dinamis," ungkap juru bicara Binance.

Minggu lalu, sejumlah eksekutif mengundurkan diri dari Binance, termasuk Chief Strategy Officer-nya, Patrick Hillmann.