Bagikan:

JAKARTA - Vitalik Buterin, salah satu pendiri Ethereum, memberikan pandangannya tentang tindakan penegakan hukum yang baru-baru ini dilakukan oleh SEC terhadap bursa dan proyek-proyek mata uang kripto.

Dalam sebuah wawancara dengan Matt Huang, pendiri Paradigm, sebuah perusahaan investasi kripto, Buterin mengungkapkan kekesalannya terhadap dampak yang dialami oleh Solana dan proyek-proyek lainnya. Menurutnya, mereka tidak seharusnya menjadi sasaran, dan jika Ethereum akhirnya menjadi satu-satunya blockchain yang tersisa di bursa, itu bukanlah cara yang terhormat untuk mencapai kemenangan.

Buterin juga memberikan peringatan mengenai mungkin adanya tujuan terselubung di balik tindakan ini. Ia menyatakan bahwa persaingan sejati bukanlah antara berbagai blockchain, melainkan dengan dunia yang terpusat yang semakin berkembang dan mempengaruhi kita. Ia berharap proyek-proyek kripto lainnya mendapatkan perlakuan yang adil dalam situasi ini.

Kasus hukum saat ini yang melibatkan SEC, Coinbase, dan Binance juga melibatkan Solana, Cardano, Polygon, BNB, dan proyek-proyek mata uang kripto lainnya. Token SOL, yang merupakan token asli Solana, dianggap sebagai sekuritas dalam kasus ini, yang mengancam kestabilannya dan juga pendaftaran di bursa AS tanpa izin sebelumnya.

Di sisi lain, Solana Foundation, yang bertujuan untuk membangun protokol Solana menjadi jaringan yang tahan sensor, mempertanyakan visi SEC tersebut dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap klasifikasi SOL sebagai sekuritas.

Pada sisi lain, status Ether, token asli jaringan Ethereum, juga menjadi bagian dari perdebatan mengenai klasifikasi sekuritas. Ketua SEC, Gary Gensler, belum memberikan jawaban langsung mengenai apakah Ether dianggap sebagai sekuritas oleh komisi tersebut.

Namun, mantan pejabat SEC, William Hinman, dalam pidatonya pada tahun 2018, menyatakan bahwa berdasarkan pemahamannya, saat ini penawaran dan penjualan Ether bukanlah transaksi sekuritas. Namun, jaksa agung New York, Letitia James, dalam gugatannya terhadap Kucoin pada tanggal 9 Maret 2023, mengklasifikasikan Ether sebagai sekuritas.

Menurut analis JPMorgan, Nikolaos Panigirtzoglou, dokumen yang dirilis oleh Hinman, termasuk memo internal dan email yang mencerminkan diskusi internal SEC sebelum pidato tersebut, meningkatkan kemungkinan Ethereum dianggap sebagai komoditas. Hal ini dapat memicu pertumbuhan desentralisasi yang lebih luas.