JAKARTA - Perdebatan mengenai status Ethereum terus berlanjut dalam industri mata uang kripto. Belum ada keputusan akhir yang mencapai kesepakatan apakah Ethereum harus diklasifikasikan sebagai sekuritas atau tidak.
Komentar terbaru dari mantan CEO Twitter, Jack Dorsey, yang menyebut Ethereum sebagai sekuritas, memicu beragam respons. Beberapa orang merasa tersinggung dan tidak setuju dengan pendapat tersebut, sementara yang lain menganggap klasifikasi tersebut tidak relevan.
Pengembang dan konsultan blockchain, Udi Wertheimer, bahkan menyebut Jack sebagai "badut" dalam tanggapannya. Dia juga membagikan video klaim SEC pada tahun 2018 yang menyatakan bahwa Ethereum sudah cukup terdesentralisasi sehingga tidak dikategorikan sebagai sekuritas.
BACA JUGA:
Tidaklah baru bagi Jack Dorsey untuk menunjukkan ketidakpercayaannya terhadap Ethereum. Sebagai pendukung Bitcoin, Jack meyakini bahwa Bitcoin memiliki potensi untuk mengubah cara pertukaran nilai dan menciptakan kesetaraan dalam sistem keuangan. Dia juga pernah mengkritik proyek pengembangan di Ethereum, menyatakan bahwa pengembang di platform tersebut telah mengalami kegagalan.
Tweet mengenai Ethereum sebagai sekuritas muncul pada saat yang penting dalam industri mata uang kripto. Regulasi mata uang kripto dan pertanyaan apakah kripto harus diklasifikasikan sebagai sekuritas menjadi topik yang semakin ramai. Meskipun perdebatan ini masih berlanjut, banyak pihak yang menantikan kejelasan status Ethereum dan dampaknya terhadap pasar kripto secara keseluruhan.