Bagikan:

JAKARTA - Oracle Corp mengumumkan pada Rabu 28 Juni bahwa mereka sedang menambahkan fitur kecerdasan buatan generatif ke perangkat lunak sumber daya manusia (SDM) mereka untuk bisnis, dengan tujuan membantu menyusun deskripsi pekerjaan dan tujuan kinerja karyawan, antara tugas lainnya.

Sistem kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT yang dapat menghasilkan jawaban mirip manusia telah menjadi tren di sektor teknologi, dengan perusahaan-perusahaan seperti Microsoft Corp  dan Google milik Alphabet  mengintegrasikannya ke dalam mesin pencarian mereka.

Banyak pengguna bisnis menghadapi teknologi AI generatif dengan hati-hati karena dapat menciptakan fakta yang tidak benar dan dapat dikelabui untuk mengatakan hal-hal yang mengganggu.

Perangkat lunak SDM Oracle digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar antara lain untuk merekrut karyawan baru dan memberikan evaluasi kinerja. Oracle akan menambahkan tombol pada banyak bidang di perangkat lunak tersebut yang akan secara otomatis menghasilkan teks draf untuk hal-hal seperti daftar pekerjaan atau tujuan kinerja.

"Penempatan asisten AI dalam bentuk tombol daripada chatbot yang menjawab pertanyaan terbuka yang ditulis oleh pengguna manusia dimaksudkan untuk memastikan tombol-tombol tersebut menghasilkan hasil yang baik dan aman," kata Rich Buchheim, wakil presiden manajemen produk untuk Oracle Adaptive Intelligence Applications.

Buchheim mengatakan teks yang dihasilkan masih perlu disetujui oleh manusia.

"Kami tidak berharap AI generatif akan menulis tujuan Anda. Ia akan memberi Anda titik awal, dan memberi Anda informasi yang berguna untuk memulai," kata Buchheim, dikutip Reuters.

Fitur-fitur tersebut diharapkan akan diluncurkan pada akhir tahun ini.

Guy Waterman, wakil presiden analitik SDM dan teknologi inovasi di Oracle, mengatakan di masa depan, Oracle sedang bekerja pada penggunaan AI untuk tugas-tugas SDM yang lebih kompleks, seperti bagaimana menulis daftar persyaratan pekerjaan yang sesuai dengan peraturan lokal di berbagai pasar.

"Mungkin membutuhkan waktu satu atau dua minggu bagi seseorang untuk membuat keputusan dan mengimplementasikannya. Jika kami dapat mengubahnya menjadi beberapa jam atau menit, di situlah kami benar-benar melihat perbedaan dengan kemungkinan AI generatif," kata Waterman