Bagikan:

JAKARTA - Kebakaran yang diduga akibat hubungan arus pendek listrik, kembali dialami oleh mobil listrik Hyundai Kona EV di Korea Selatan pekan lalu. Padahal, kendaraan tersebut diketahui sudah pernah mengalami penarikan kembali dan mengalami perbaikan tahun lalu. 

Kondisi ini menyebabkan otoritas Korea Selatan akan menyelidiki peristiwa kebakaran, sekaligus kelayakan dari perbaikan yang dilakukan sebelumnya. Hal ini dikatakan oleh seorang pejabat Kementerian Transportasi Korea Selatan yang tidak ingin disebut namanya, melansir Reuters.

Kebakaran Hyundai Kona EV yang terjadi pada Hari Sabtu pekan lalu di Kota Daegu, merupakan bagian dari 11 peristiwa serupa yang dilaporkan di Korea Selatan. Sebelumnya, serangkaian kebakaran mendorong penarikan massal terhadap produk terlaris Hyundai di Korea Selatan pada Oktober 2020 lalu.

"Namun kejadian ini berbeda. Karena ini adalah Kona EV pertama yang terbakar setelah menjalani proses pemanggilan ulang," ungkap pejabat tersebut.

Dari pemanggilan ulang yang dilakukan tahun lalu, ada unit kendaraan yang menerima pembaruan perangkat lunak. Namun, ada juga kendaraan yang menerima penggantian baterai setelah pemeriksaan.

hyundai

Ilustrasi. (Mpho Mojapelo/Unsplash)

"Kona yang terkena kebakaran hanya menerima pembaruan perangkat lunak tetapi tidak ada penggantian baterai," tukas pejabat tersebut.

Sejauh ini, Hyundai telah menarik kembali 25.564 Kona EV yang diproduksi pada rentang waktu September 2017 hingga Maret 2020. Penyebabnya, risiko hubungan arus pendek yang mungkin disebabkan oleh kesalahan produksi sel baterai bertegangan tinggi.

"Korea Automobile Testing & Research Institute, yang telah menyelidiki kebakaran tersebut, sekarang sedang menyelidiki kecukupan proses penarikan sukarela Hyundai," tambah pejabat tersebut.

Belum ada komentar dari Hyundai terkait hal ini. Sementara, Hyundai diperkirakan akan meluncurkan kendaraan listrik baru, Ioniq 5 yang model pertamanya menggunakan platform khusus EV baru, pada bulan depan.