Bagikan:

JAKARTA - Kona ialah salah satu mobil EV keluaran terbaru yang diproduksi oleh pabrikan mobil asal Korea Selatan, Hyundai. SUV tersebut memang cocok dikendarai untuk keseharian serta perjalanan jauh. Lalu, bagaimana bila Kona EV dimodifikasi menjadi mobil reli?

Hal itu dilakukan oleh salah satu tim asal Selandia Baru yang mengubahnya seperti mobil WRC. Mobil ini dipamerkan pada salah satu festival balap di Australia, Adelaide Motorsport Festival 2023. 

Dilansir dari Carscoops, Senin, 27 Maret, modifikasi telah dimulai pada tahun 2019 di Selandia Baru dan masih dalam "tahap awal pengembangan". Mantan pembalap WRC, Hayden Paddon menjadi pembalap di balik kemudi Kona versi reli tersebut dengan menunjukkan aksinya di trek.

Meskipun dimodifikasi menjadi mobil reli, Kona tetap mengadopsi tenaga listrik di dalamnya. Dengan tiga motor listrik yang menghasilkan total daya 805 dk (600 kW). Meskipun ada pengaturan dalam spesifikasi reli dengan dua motor sedikit dikurangi daya menjadi 537 dk (400 kW), Kona versi rally ini tetap mampu melaju kencang.

Tenaga Kona digabungkan dengan satu set transmisi dengan penggerak semua roda (AWD). Kapasitas baterai pada Kona versi reli tersebut juga ditingkatkan dari 23 kWh menjadi 54 kWh yang bisa membawa mobil tersebut melaju hingga stage akhir.

e
(Carscoops)

Tidak hanya meningkat dari sisi performa, namun Kona ditingkatkan dari segi desain maupun aerodinamis. Bodykit khusus Hyundai Kona EV dirancang oleh salah satu universitas Selandia Baru dengan tujuan menghasilkan daya tekan ke bawah yang cukup agar kestabilan mobil terjaga.

Perubahan mobil lainnya juga meliputi fender yang lebar, bemper yang lebih dalam, grill lebih terbuka, tambahan sayap belakang, diffuser, dan perangkat aerodinamis lainnya. Namun, ada beberapa bagian bodi Kona EV yang tetap dibiarkan. Sebagai penghias, mobil tersebut diselimuti warna hitam dengan aksen hijau khas mobil balap.

Sebagai pembalap reli, Hayden Paddon mendeskripsikan bahwa Kona tersebut sebagai mobil reli terbaik yang pernah ia kendarai di atas kerikil, berkat kemampuan untuk menyesuaikan penyaluran tenaga pada kedua as roda.

Namun, Paddon juga mengungkap kurangnya suara pada mobil tersebut dapat merusak keseruan saat reli bila dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran.

Kona EV ini berpartisipasi dalam lima balap hillclimb dan sprint melawan mobil bermesin pembakaran konvensional dengan menyabet empat kemenangan.