Wow, Seluruh Unit Infanteri Angkatan Darat Korea Selatan Kini Dibekali Senapan <i>Sniper</i>
Prajuit ROK Armed Forces menggunakan K14 dalam latihan di musim dingin. (Sumber Wikimedia Commons ROK Armed Forces)

Bagikan:

JAKARTA - Korea Selatan mengklaim telah menyelesaikan distribusi senapan penembak runduk atau sniper rifle K14 berikut teropong bidik, untuk meningkatkan kemampuan seluruh unit infanteri yang ada di Korea Selatan. 

Hal ini disampaikan oleh Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Korea Selatan pada Selasa 26 Januari waktu setempat. Selesainya distribusi ini, menandai selesainya proyek pengembangan senapan sniper yang dimulai pada tahun 2012 lalu. 

"Senapan K-14 yang dikembangkan dengan teknologi domestik pertama kali digunakan untuk pasukan khusus pada tahun 2013 dan didistribusikan ke batalion infanteri pada tahun 2017," jelas DAPA melansir Koreatimes.

Senapan sniper K14 merupakan senapan bolt-action yang mampu menembak target dari jarak 800 meter hingga 1 kilometer dengan akurasi tinggi dan sedikit rekoil. Pelurunya menggunakan jenis 308 Winchester, dengan sistem magasin standar 5 peluru dan opsional hingga 10 peluru untuk satu magasin.

Teleskop untuk siang hari dapat menemukan target dalam jarak 1,5 hingga 2,5 kilometer. Sementara pada malam hari, pengamatan menggunakan kamera termal untuk menemukan objek dalam jarak 0,5 hingga 1,5 km.

"Dengan penyebaran senapan penembak jitu dan perangkat observasi di unit infanteri, kemampuan tempur pasukan lini pertama kami telah meningkat pesat. Namun, kami akan melanjutkan peningkatan persenjataan dengan teknologi terbaru," ujar seorang pejabat DAPA.

k14 sniper rifle
Senapan Penembak Runduk K14 (Sumber: Wikimedia Commons/Mztourist)

Untuk diketahui, senapan penembak runduk atau sniper rifle merupakan salah satu kebutuhan yang menjadi pembahasan di internal militer Korea Selatan. Selama beberapa dekade, Korea Selatan belum memiliki senapan sniper standar sesuai kebutuhan mereka.

Di era 1970-an, militer Korea Selatan menggunakan M1C atau M1D Garand. Di era 1990-an, upaya untuk membekali K2 assault rifles dengan teleskop British Trilux-style belum menjawab kebutuhan yang ada.

Untuk memenuhi kebutuhan senapan penembak runduk, militer Korea Selatan mendatangkan sejumlah model dari luar negeri. Baru di tahun 2011, Korea Selatan mulai menyeriusi pengembangan senapan penembak runduk sesuai kebutuhan mereka.

Melalui S&T Daewoo yang kini menjadi S&T Motiv, dikembangkan prototipe XK14 yang dilakukan selama dua tahun plus satu tahun evaluasi oleh Republic of Korea (ROK) Armed Forces

Hingga akhirnya di tahun 2012 XK14 lulus uji dan mendapat sertifikasi untuk digunakan oleh ROK Armed Forces, tepatnya pada  pada Desember 2014. Nama resmi yang digunakan ROK Armed Forces adalah K14.