Bagikan:

JAKARTA - Synthesia, sebuah startup kecerdasan buatan (AI) berbasis di Inggris, mengumumkan pada Selasa 13 Juni bahwa mereka telah berhasil mengumpulkan sekitar 90 juta dolar AS (Rp1,3 triliun) dengan valuasi 1 miliar dolar AS (Rp14,8 triliun) dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh perusahaan modal ventura Accel dan NVentures yang dimiliki oleh Nvidia.

Teknologi startup ini membantu lebih dari 50.000 bisnis, termasuk Amazon.com, dalam menciptakan avatar AI kustom yang digunakan dalam video pembelajaran dan perusahaan.

"Sementara kami tidak aktif mencari investasi baru, Accel dan NVIDIA memiliki visi yang sama dengan kami untuk mengubah produksi video tradisional menjadi alur kerja digital," kata Victor Riparbelli, salah satu pendiri dan CEO Synthesia.

Startup kecerdasan buatan (AI) telah menjadi titik terang dalam investasi tahun ini di tengah perlambatan pendanaan yang lebih luas akibat kenaikan suku bunga dan inflasi yang tinggi.

Namun, kehebohan seputar AI juga memunculkan kekhawatiran bahwa platform video dapat digunakan untuk membuat deepfake, yaitu video atau gambar yang realistis atau dipalsukan yang dibuat oleh algoritma AI yang dilatih dengan menggunakan rekaman online yang melimpah.

Riparbelli mengatakan bahwa Synthesia yang berusia enam tahun ini mengatasi masalah ini dengan hanya menciptakan avatar orang-orang yang memberikan persetujuan.

Startup yang mencapai valuasi 1 miliar dolar AS saat ini disebut sebagai "unicorn".