Bagikan:

JAKARTA - Data terbaru Bappebti menunjukkan bahwa jumlah investor kripto di Indonesia hingga kuartal pertama tahun 2023 telah mencapai 17,14 juta orang, di mana pada tahun 2020 tercatat hanya sekitar 4 juta investor.

Melihat perkembangan yang pesat ini, CEO Indodax Oscar Darmawan, menyarankan investor pemula untuk memulai dengan mempelajari analisis fundamental kripto, salah satunya dengan mempelajari whitepaper kripto.

"Whitepaper dalam kripto merupakan sebuah penjelasan detail dari proyek token atau koin kripto. Di mana di dalam whitepaper biasanya berisi nama tim yang terlibat dalam pembuatan kripto tersebut, roadmap yang akan dijalankan, teknologi yang digunakan, serta permasalahan dan solusi," kata Oscar dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin, 5 Juni. 

"Tidak lupa juga, kadang kita bisa melihat utility dari kripto tersebut untuk apa. Tidak hanya pada kripto, beberapa whitepaper juga ada pada proyek DEFI maupun gim P2E," tambahnya. 

Selain itu, Oscar juga menyarankan agar investor dapat memperhatikan poin paling utama dalam membaca whitepaper, yaitu tanggal tertulis pada dokumen tersebut dan juga siapa penulisnya. 

"Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bagian abstrak di mana bagian tersebut merupakan rangkuman dari tujuan dibuatnya proyek kripto tersebut untuk memberikan solusi dari pemecahan masalah yang ada," jelas CEO Indodax itu. 

Di whitepaper, investor juga bisa mengetahui orang orang di balik proyek kripto tersebut dan melakukan background check pendidikan serta experience yang mereka punya. Namun, hal ini tentu tidak berlaku jika pembuat token memutuskan untuk anonymous.

"Dengan semakin majunya teknologi, besar kemungkinan para developer kripto tersebut mengubah jaringan atau beberapa rencana yang hendak dilakukan. Hal ini lumrah terjadi mengingat dengan adanya teknologi blockchain, perubahan macam hard fork jaringan pasti akan selalu ada. Investor pun perlu melihat siapa penulis dari whitepaper tersebut. Biasanya yang menulis adalah salah satu orang penting di proyek tersebut. Misalnya pada proyek kripto Solana, Anatoly Yakovenko selaku Co-Founder dari Solana yang menulis whitepaper kripto tersebut," jelas Oscar.

Untuk melihat whitepaper sebuah kripto, investor dapat mengunjungi website resmi dari token atau koin kripto tersebut. Misalnya, jika investor ingin mengetahui lebih dalam terkait Solana, bisa mengunjungi solana.com

Selain itu, investor juga dapat mengakses whitepaper suatu proyek kripto via CoinMarketCap. Jadi, ketika investor mengklik link whitepaper salah satu proyek kripto, maka akan langsung diarahkan ke laman resmi whitepaper proyek kripto tersebut. 

"Whitepaper kripto juga dapat dibaca sebelum proyek kripto resmi diluncurkan sehingga para investor pun bisa membaca terlebih dahulu," tambah Oscar.

Perlu diperhatikan bahwa menurut Oscar, fungsi whitepaper tidak hanya berlaku bagi investor, tetapi juga merupakan faktor penting bagi developer suatu proyek kripto itu sendiri. Dengan adanya whitepaper, developer dapat membuat perancangan yang lebih sistematis dan terstruktur untuk proyek buatannya dan terkesan tidak asal asalan. Suatu proyek kripto juga dapat dianggap lebih legitimate.