Bagikan:

JAKARTA - SpaceX akan kembali mencoba meluncurkan Crew Resupply Mission 28 atau CRS-28 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS),  5 Juni pukul 23:47 EDT (10:47 WIB).

Misi pengiriman kargo ini akan diluncurkan dari Launch Complex 39A di Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat (AS) dengan menggunakan pesawat ruang angkasa Dragon milik SpaceX.

Peluncuran seharusnya dilakukan Minggu 4 Juni, tetapi karena angin kencang di zona pemulihan booster maka ditunda. Dragon dijadwalkan tiba di ISS pukul 05:50 Selasa 6 Juni, dan akan berlabuh secara mandiri ke pelabuhan zenit stasiun modul Harmony.

CRS-28 akan memasok lebih dari 7.000 pon peralatan, perbekalan yang dibutuhkan oleh astronot di ISS, perangkat keras untuk beberapa bulan mendatang, serta eksperimen sains yang dikembangkan oleh berbagai lembaga, perusahaan, dan organisasi dari seluruh dunia.

Selain itu, CRS-28 juga akan membawa pasangan IROSA (Stasiun Luar Angkasa Internasional Roll Out Solar Arrays) berikutnya, dengan rangkaian array pertama diluncurkan pada November 2022 dan dipasang pada bulan berikutnya.

Salah satu eksperimen sains yang dibawa CRS-28 adalah Thor milik Badan Antariksa Eropa (ESS). Thor akan mengamati badai petir di atmosfer Bumi dari jarak 250 kilometer di atas permukaan. Tujuan Thor adalah mengukur frekuensi dan ketinggian pelepasan biru yang dihasilkan oleh fenomena internal dan struktur dalam badai petir.

Terdapat juga eksperimen Genes in Space-10, merupakan eksperimen DNA rancangan siswa yang didukung oleh Laboratorium Nasional ISS. Dengan eksperimen ini, siswa di kelas tujuh hingga 12 dapat merancang eksperimen DNA yang bisa mengatasi tantangan eksplorasi ruang angkasa dan menjawab pertanyaan seperti "Bisakah kita mendeteksi bentuk kehidupan baru?" dan "Dapatkah organisme hidup membantu kita menjajah dunia baru?".

Benih baru juga dibawa oleh misi CRS-28 untuk proyek habitat tumbuhan NASA, yakni percobaan yang digunakan untuk menyelidiki pertumbuhan tanaman di lingkungan gaya berat mikro.

Habitat bertujuan untuk memverifikasi adaptasi berbagai tanaman terhadap lingkungan luar angkasa dan mempelajari cara-cara khusus tanaman belajar untuk tumbuh subur di lingkungan tanpa gravitasi. Percobaan tersebut juga akan menentukan apakah manusia dapat melakukan pra-adaptasi tanaman untuk penerbangan luar angkasa yang berkepanjangan.

Muatan lain yang akan diluncurkan di atas CRS-28 adalah kubus Moonlighter 3U, yang dibangun oleh The Aerospace Corporation. Moonlighter akan menjadi tempat pengujian peretasan pertama di luar angkasa, berfungsi sebagai kotak pasir yang memungkinkan pakar keamanan dunia maya melakukan pengujian dan mencoba meretas perangkat lunak cubesat di luar angkasa.

Selain Moonlighter, Badan Antariksa Kanada akan menyebarkan lima kubus yang dirancang oleh siswa dari ISS. Salah satu cubesat dari York University, bernama Essence akan mengamati es Arktik untuk tujuan penelitian iklim dengan menggunakan kamera berlensa fisheye.

Terakhir, IRIS NanoRacks akan mengamati pelapukan sampel geologi di bawah radiasi kosmik dan paparan radiasi matahari langsung. Alat ini dapat membantu ahli geologi lebih memahami kekuatan permukaan bumi dan kekuatan yang dialami satelit saat terbang di luar angkasa.

Dragon diperkirakan akan menghabiskan sekitar satu bulan menempel di pos terdepan ISS, sebelum dia kembali ke Bumi dengan penelitian dan mengembalikan kargo, dengan mendarat di lepas pantai Florida.

Namun, pejabat cuaca dengan Skuadron Cuaca ke-45 Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral saat ini memperkirakan peluang 30 persen dari kondisi cuaca yang menguntungkan untuk peluncuran.

Masalah cuaca utama adalah aturan awan kumulus, penerbangan melalui partisipasi, dan aturan medan listrik permukaan. Demikian dikutip dari Nasa Space Flight, Senin, 5 Juni.