JAKARTA - Dalam misinya menerbangkan sebuah muatan atau kargo ke orbit yang lebih jauh dari Internasional Space Station (ISS), NASA akhirnya memilih SpaceX untuk proyek tersebut. Nantinya, mereka akan mengirim kargo berisi eksperimen ilmiah dan pasokan lainnya ke Lunar Gateway.
Meski pandemi COVID-19 kian memburuk di Amerika Serikat (AS), NASA masih melihat ke depan untuk tujuan jangka panjang mengirim manusia kembali ke permukaan bulan. Dan sekarang, mereka meminta SpaceX untuk mulai melakukan pengiriman kargo ke Bulan dalam waktu dekat.
Sebagaimana dilansir The Verge, Minggu 29 Maret, kargo ini berfungsi sebagai titik persiapan bagi misi menuju kutub selatan bulan. Misi itu akan dijalankan di bawah program Artemis, yakni sebuah inisiatif untuk mendaratkan wanita pertama di permukaan bulan pada tahun 2024.
Sebagai bagian dari program tersebut, NASA telah mengusulkan pembangunan stasiun ruang angkasa di orbit sekitar bulan yang disebut "gateway", tempat para astronot dapat bekerja dan berlatih sebelum menuju ke tanah bulan. Dan SpaceX adalah penyedia alat penerbangan komersial pertama yang dipilih NASA untuk proyek tersebut.
BACA JUGA:
Setidaknya, dalam beberapa tahun ke depan, SpaceX akan menjalankan dua misi ketika stasiun beroperasi dan berkalan di orbit bulan. "Kembali ke bulan dan mendukung eksplorasi ruang angkasa di masa depan membutuhkan pengiriman kargo dalam jumlah yang signifikan secara terjangkau," kata Presiden SpaceX Gwynne Shotwell dalam keterangan resmi.
"Melalui kemitraan kami dengan NASA, SpaceX telah mengirimkan penelitian ilmiah dan pasokan penting ke Stasiun Luar Angkasa Internasional sejak 2012, dan kami merasa terhormat untuk melanjutkan pekerjaan di luar orbit Bumi dan membawa kargo Artemis ke gateway," tambah Shotwell.
NASA berharap untuk mulai membangun pos di bulan pada 2022 mendatang. Nantinya, perusahaan luar angkasa milik Elon Musk, SpaceX akan menggunakan varian kapsul Dragon XL, berbeda dari yang digunakannya untuk misi ISS.
BACA JUGA:
Kapsul Dragon XL dapat mengangkut lebih dari lima metrik ton kargo untuk misi gateway-nya. Dragon rencananya akan terbang di atas roket Falcon Heavy. Tidak seperti kapsul Dragon pada biasanya yang hanya merapat ke ISS selama beberapa minggu, kapsul gateway akan tetap di stasiun selama enam hingga 12 bulan.
Menurut NASA, Dragon XL itu akan membawa hal-hal seperti bahan pengumpulan sampel dan barang-barang lainnya yang mungkin diperlukan awak di gateway dan selama ekspedisi mereka di permukaan bulan. Kendati demikian, kabar lain beredar bahwa kemungkinan SpaceX tidak akan menjadi satu-satunya perusahaan yang ditugaskan mengirim pasokan ke Gateway.
Pada akhirnya, NASA memiliki opsi untuk menambah beberapa pemasok kargo dan telah mengalokasikan dana hingga 7 miliar dolar AS untuk memenuhi kebutuhan pada kontrak kargo dalam program Artemis. Setiap kontrak menjamin bahwa NASA akan memesan setidaknya dua misi kargo per penyedia dan NASA dapat meminta misi hingga masa pakai 12 tahun.
BACA JUGA:
Selama beberapa tahun terakhir, para pejabat NASA berpendapat bahwa membangun Gateway adalah bagian penting dari program Artemis, karena akan membantu badan antariksa tersebut membangun misi berkelanjutan di sekitar Bulan, daripada hanya mengirim astronot ke permukaan bulan untuk menancapkan bendera dan jejak kaki.
Meski begitu, pemerintah AS telah menantang NASA untuk mendaratkan astronot Artemis pertamanya pada 2024 dan dengan tenggat waktu yang semakin dekat, badan antariksa tersebut mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk membangun gateway jika ingin mengembalikan manusia ke Bulan dalam empat tahun ke depan.