Bagikan:

JAKARTA – ALGO saat ini diperdagangkan di harga Rp2.200-an per koin. Dalam satu pekan terakhir, performa harganya mencatatkan penurunan sebesar 7,9 persen dalam satu pekan terakhir.

Belum lama ini, CEO Algorand Foundation, Staci Warden menilai bahwa harga bukan menjadi fokus utamanya. Pernyataan tersebut disampaikan Warden dalam wawancara dengan Real Vision Crypto. Menurutnya, bukan masalah harga tapi yang menjadi ukurannya adalah sejauh mana Algorand Foundation berhasil menarik minat pengembang ke dalam ekosistem Algorand.

Sebelumnya, pada bulan lalu, Algorand Foundation selaku entitas yang bertanggung jawab di balik pengembangan koin ALGO, bersama Algorand Inc dihadapkan pada tuntutan hukum terkait regulasi kripto terkait status sekuritas. Warden justru mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan mengenai masalah hukum sekuritas mengingat perusahaannya berada di luar yurisdiksi AS.

Tidak hanya itu, Warden juga mengomentari permasalahan lain terkait peretasan dompet kripto Algo, MyAlgo Wallet, yang terjadi pada bulan Februari 2023. Algorand Foundation menyuntikkan dana hibah kepada perusahaan pengembang dompet kripto ALGO tersebut. Di sisi lain, tidak ditemukan petunjuk penyebab terjadinya peretasan setelah penyelidikan forensik. Sehingga masalah ini diserahkan kepada FBI.

Dalam kesimpulan wawancara, Warden menyatakan bahwa Algorand adalah ekosistem yang masih muda dan tidak terlalu fokus pada hype. Mereka lebih memilih untuk memusatkan perhatian pada pengembang, protokol, dan mengikuti "strategi dari bawah ke atas."

Sepanjang tahun 2023, harga ALGO mencatatkan performa yang mengecewakan. ALGO anjlok lebih dari 60 persen, berdasarkan data Coingecko.