JAKARTA - Uber Technologies Inc., akan menawarkan mobil tanpa pengemudi di platform penyedia layanan transportasi dan pengiriman makanan mereka akhir tahun ini melalui kemitraan dengan Waymo milik Alphabet Inc. Hal ini disampaikan oleh kedua perusahaan tersebut.
Pelanggan Uber akan dapat menggunakan sejumlah mobil tanpa pengemudi dari Waymo untuk perjalanan dan pengiriman dalam area seluas 180 mil persegi di Phoenix, Arizona, demikian diungkapkan dalam sebuah blog pada Selasa, 23 Mei.
We’re partnering with Uber to bring fully autonomous driving technology to even more people as we continue to scale. Later this year, Phoenicians will be able to use Waymo directly via the Uber app. 🤖🚘🏜️ https://t.co/EwOQMvs0aa pic.twitter.com/N8OVsOyc3i
— Waymo (@Waymo) May 23, 2023
Mengkomersialkan kendaraan otonom sepenuhnya, terutama taksi robot, telah lebih sulit dari yang diharapkan karena regulasi yang ketat, teknologi yang rumit, dan investasi yang besar yang memaksa beberapa perusahaan untuk memangkas pekerjaan bahkan tutup.
Jaringan luas Uber akan memberikan kesempatan bagi Waymo, yang juga beroperasi di San Francisco dan berencana untuk ekspansi ke Los Angeles. "Kami ingin mencapai lebih banyak orang," kata co-CEO Waymo, Tekedra Mawakana, dikutip Reuters.
BACA JUGA:
Bagi Uber, ini memberikan dorongan bagi ambisi kendaraan otonom yang telah lama mereka miliki, terutama saat layanan ride-hailing mereka mencapai tingkat sebelum pandemi. "Pengemudi otonom sepenuhnya dengan cepat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, dan kami sangat antusias untuk menghadirkan teknologi luar biasa dari Waymo ke platform Uber," kata CEO Uber, Dara Khosrowshahi.
Perjanjian ini juga menghubungkan dua pesaing yang saling bersaing. Uber dan Waymo terlibat dalam perselisihan sengit mengenai rahasia dagang pada tahun 2017, setelah Waymo mengajukan gugatan yang menyatakan bahwa salah satu mantan insinyurnya yang kemudian menjadi kepala proyek mobil otonom Uber membawa ribuan dokumen rahasia bersamanya.
Pada akhirnya, Uber setuju membayar Waymo sebesar 245 juta dolar AS (Rp3,6 triliun) dalam bentuk saham dan menyelesaikan kasus tersebut.
Tahun lalu, Waymo dan unit pengiriman barang Uber bermitra untuk membantu pelanggan dalam menerapkan truk otonom dengan lebih efisien.