Bagikan:

JAKARTA – Salah satu miliarder AS dan pengelola hedge fund legendaris, Paul Tudor Jones, baru-baru ini menyatakan dirinya akan tetap mempertahankan kepemilikan Bitcoin-nya meskipun berisiko.

Bukan tanpa alasan Jones mengungkapkan hal tersebut. Menurutnya, Bitcoin memiliki pasokan “yang tidak dapat diubah oleh manusia.” Lebih lanjut, dia juga menilai bahwa The Fed akan menghentikan kebijakan kenaikan suku bunganya yang dinilai agresif.

Paul Tudor Jones yang sudah terjun ke Bitcoin sejak tahun 2017 itu mengaku akan selalu memiliki Bitcoin. Dia memuji pasokan Bitcoin yang terbatas, hanya 21 juta BTC saja. Ini berbeda dengan uang fiat yang dapat dicetak lagi oleh entitas keuangan seperti The Fed. Bagi Jones, kemunculan Bitcoin adalah peristiwa besar dan tidak ada yang dapat mengubah pasokan Bitcoin.

Miliarder itu mengaku bahwa investasi Bitcoin-nya hanyalah bagian dari diversifikasi kecil dari portofolionya. Terkait potensi untuk membeli Bitcoin lagi, dia menyatakan mungkin ke depannya akan membeli lebh banyak Bitcoin lagi.

Bersamaan dengan itu, Jones mengamati iniflasi yang terjadi pada mata uang dolar AS dan upaya The Fed mengatasinya. Dia berpendapat, kenaikan suku bunga pada awal bulan Mei ini akan menjadi yang terakhir. Pasalnya kenaikan suku bunga lebih tinggi akan berdampak pada meningkatnya biaya pinjaman sehingga dapat menurunkan minat orang untuk berinvestasi.

Tidak hanya itu, dia menilai penurunan suku bunga berpotensi memicu kenaikan harga cryptocurrency. Informasi saja, pada 2017 Jones membeli Bitcoin dan menjualnya setelah mendapat profit dari aset digital tersebut.

Kemudian pada 2020, dia kembali membeli Bitcoin, kali ini dengan pandangan berbeda yaitu Bitcoin sebagai pelindung nilai atau store of value dari ancaman inflasi. Oleh karena itu, dia melihat Bitcoin sebagai aset yang potensial di dunia yang serba digital ini.