JAKARTA – Kasus Ripple telah menemu akhir meski saat ini hanya tinggal menunggu putusan pengadilan. Dalam menanti keputusan dari hakim, komunitas Ripple memperdebatkan kemungkinan terjadinya pengurangan token XRP dari total pasokannya dalam mekanisme burn atau pembakaran.
Dalam percakapan terbaru di Twitter komunitas kripto, mereka membahas XRP yang disimpan dalam akun escrow oleh Ripple Labs. Pasalnya perusahaan pembayaran lintas batas ini berencana melepas XRP demi kepentingan untuk menyeimbangkan pasar dan juga mengontrol pasokan XRP.
Sebagai informasi, escrow dalam kripto adalah sebuah mekanisme keamanan yang ditujukan untuk memastikan aset kripto hanya akan dilepaskan atau digunakan setelah terpenuhinya syarat atau kondisi tertentu.
Matt Hamilton, mantan eksekutif Ripple, telah menimbang-nimbang sejumlah gagasan mengenai kemungkinan yang akan muncul setelah keputusan Hakim Torres. Menurut Hamilton, XRP yang disimpan di escrow diatur untuk dikirim ke alamat tertentu dan perusahaan dapat menonaktifkan kunci utama ke dompet yang ditunjuk ini.
BACA JUGA:
Jika ini dilakukan, dana dalam bentuk XRP tidak akan dapat diakses oleh siapa pun meskipun dana tersebut dilepaskan ke akun escrow. Dalam proses yang biasa digunakan untuk melakukan pembakaran atau burn kripto, artinya XRP yang sudah dilepas tidak bisa diakses akan dihapus dari peredaran.
Dalam argumennya, Hamilton mengatakan, "Ripple saat ini dapat secara terbuka dan mungkin membuat seluruh dana escrow mereka di masa depan tidak dapat diakses bahkan oleh mereka sendiri. Untuk semua maksud dan tujuan, 'bakarlah mereka' (XRP)."
Sementara itu, perseteruan hukum yang berlangsung lebih dari dua tahun antara Ripple dan regulator AS Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) telah berdampak pada bisnis perusahaan. Terutama terkait penggunaan XRP dalam layanan On-Demand Liquidity (ODL) Ripple.