Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan raksasa penambangan Bitcoin, Marathon Digital Holdings Inc, dikabarkan menerima panggilan pengadilan dari regulator AS, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC).

Panggilan SEC tersebut berdasarkan dugaan pelanggaran undang-undang sekuritas federal. SEC sedang menyelidiki apakah perusahaan melanggar persyaratan pendaftaran Securities Act of 1933, dan telah meminta dokumen yang terkait dengan penawaran umum sekuritas perusahaan baru-baru ini.

Di sisi lain, menerima panggilan pengadilan tidak selalu berarti bahwa penerima panggilan telah melakukan kejahatan, melainkan menunjukkan bahwa SEC tertarik untuk memulai penyelidikan.

Meskipun demikian, Marathon Digital melaporkan kinerja yang luar biasa di Q1 2023, mengumumkan produksi tertinggi bulan ke bulan di bulan Maret, menambang total 825 BTC. Selain itu, perusahaan mencatat bahwa Hashrate-nya telah meningkat 64 persen pada Q1 2023 menjadi 11,5 EH/s pada akhir Maret.

Dilansir CoinSpeaker, Marathon Digital menjual Bitcoin yang ditambangnya pada bulan Februari dan melaporkan memiliki arus kas positif dengan total kas dan setara kas yang tidak dibatasi sebesar 124,9 juta dolar AS (Rp1,8 triliun).

Marathon Digital Holdings sebelumnya telah menerima panggilan pengadilan dari SEC pada awal tahun 2021, meminta dokumen dan informasi yang berkaitan dengan fasilitas pusat datanya di Montana.

Perusahaan bekerja sama dengan SEC untuk memberikan informasi yang diminta, menyoroti bahwa mereka berdedikasi untuk mematuhi semua hukum dan aturan yang relevan. Namun, perusahaan tidak dapat memprediksi hasil dari penyelidikan atau tindakan regulasi yang mungkin terjadi.

Securities Act of 1933 mengharuskan perusahaan untuk mendaftar ke SEC dan memberikan informasi kepada investor seperti laporan keuangan, pertimbangan risiko, dan data terkait lainnya. Marathon Digital Holdings telah mengumumkan bahwa mereka bekerja sama untuk memastikan bahwa mereka mematuhi hukum dan peraturan yang relevan, dan memberikan informasi yang diminta kepada SEC.

Hingga saat ini, Marathon Digital Holdings belum mengungkapkan potensi tindakan regulasi yang mungkin timbul dari penyelidikan tersebut.