Bagikan:

JAKARTA - Seorang hakim California pada hari Rabu memerintahkan CEO Tesla, Elon Musk, untuk diwawancarai di bawah sumpah tentang apakah ia membuat pernyataan tertentu mengenai keselamatan dan kemampuan fitur Autopilot pabrikan mobil tersebut. Putusan ini terkait dengan gugatan yang diajukan oleh keluarga Walter Huang terhadap Tesla di Pengadilan Santa Clara Superior, atas kecelakaan mobil yang menewaskan insinyur Apple pada tahun 2018.

Keluarga Huang berpendapat bahwa perangkat lunak pengemudi mobil yang sebagian otomatis dari Tesla gagal. Namun, Tesla berpendapat bahwa Huang sedang memainkan permainan video di ponselnya sebelum kecelakaan dan mengabaikan peringatan kendaraan.

JAKARTA - Para pengacara penggugat meminta agar Elon Musk ditanyai terkait pernyataan yang direkam yang mempromosikan kemampuan Autopilot. Putusan bahwa Musk harus bersaksi adalah sementara, dan sidang dijadwalkan pada Kamis 27 April untuk memutuskan apakah Musk akan diwawancarai. Hakim California seringkali mengeluarkan keputusan sementara, yang hampir selalu dipastikan dalam sidang mendatang.

Musk kemungkinan akan ditanya tentang pernyataannya pada tahun 2016 yang dikutip oleh penggugat, di mana ia diduga mengatakan: "Model S dan Model X, pada saat ini, dapat mengemudi secara otonom dengan keamanan yang lebih tinggi daripada seseorang. Saat ini.”

Tesla menentang permintaan tersebut dalam berkas pengadilan, dengan alasan bahwa Musk tidak dapat mengingat detail tentang pernyataannya.

Selain itu, Tesla juga mengatakan bahwa "seperti banyak tokoh publik lainnya, Musk menjadi subjek dari banyak video 'deepfake' dan rekaman audio yang mengaku menunjukkan dia mengatakan dan melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak dia katakan atau lakukan.”

Hakim Evette Pennypacker memerintahkan pengambilan sumpah Musk selama tiga jam terbatas, di mana dia bisa ditanya apakah dia benar-benar membuat pernyataan pada rekaman tersebut, dan menyebut argumen Tesla "sangat mengkhawatirkan."

"Posisi mereka adalah bahwa karena Musk terkenal dan mungkin lebih menjadi target deep fake, pernyataan publiknya kebal," tulis Pennypacker, dikutip Reuters. Ia menambahkan bahwa argumen tersebut akan memungkinkan Musk dan tokoh terkenal lainnya "untuk menghindari bertanggung jawab atas apa yang sebenarnya mereka katakan dan lakukan."

Para penggugat juga mengklaim bahwa Musk menyetujui detail sebuah video promosi pada 2016 yang menyatakan, "Mobil ini mengemudikan dirinya sendiri." Video tersebut menampilkan beberapa fitur yang tidak ada pada saat itu, kata penggugat, mengutip beberapa insinyur Tesla.

Musk, Tesla, dan pengacara keluarga Huang tidak segera merespons permintaan untuk memberikan komentar dari Reuters.

Gugatan tersebut dijadwalkan untuk diadili pada 31 Juli, menambah pengawasan hukum dan regulasi yang semakin meningkat terhadap sistem Autopilot Tesla.