JAKARTA - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pada Selasa bahwa negaranya mendukung pengembangan penggunaan teknologi kecerdasan buatan generatif seperti ChatGPT dari OpenAI dalam bidang industri.
Kishida bertemu dengan CEO OpenAI yang didukung oleh Microsoft (MSFT.O) di Tokyo awal bulan ini dan dilaporkan mengatakan bahwa pertemuan kelompok G-7 bulan depan di Hiroshima akan membahas "aturan internasional" tentang kecerdasan buatan generatif.
Kemajuan pesat dalam teknologi AI semakin mempersulit upaya pemerintah untuk sepakat dalam menetapkan hukum yang mengatur penggunaan teknologi tersebut, karena badan-badan pengatur nasional dan internasional sedang mengambil langkah untuk mengatur alat AI.
BACA JUGA:
Banyak negara di seluruh dunia saat ini tengah berinvestasi dan mendukung pengembangan teknologi AI. Beberapa negara yang dianggap sebagai pemimpin dalam pengembangan AI adalah Amerika Serikat, China, Jepang, Inggris, dan Kanada. Namun, di seluruh dunia, banyak negara yang aktif dalam mengembangkan teknologi AI dan mengimplementasikan penggunaannya dalam berbagai sektor industri dan publik.
Sementara badan perlindungan data Italia pada Rabu 12 April menetapkan batas waktu akhir April untuk OpenAI untuk memenuhi tuntutan perlindungan data dan privasi agar layanan ChatGPT yakni chatbot layanan kecerdasan buatan kembali dapat dioperasikan di Italia.
Pada tanggal 31 Maret, OpenAI yang didukung oleh Microsoft Corp menonaktifkan ChatGPT di Italia setelah badan tersebut, yang dikenal sebagai Garante, sementara membatasi dan memulai penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran aturan privasi.