Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan perangkat lunak bisnis asal Australia, Atlassian Corp PLC (TEAM.O) mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka akan memperkenalkan fitur kecerdasan buatan baru seperti ringkasan rapat dan chatbot yang terlatih dalam mendalami basis pengetahuan perusahaan.

Generative AI, yang telah diadopsi oleh industri teknologi, memiliki kemampuan untuk mensintesis sejumlah besar data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kompleks.

Pendiri Atlassian, Scott Farquhar mengatakan karena perusahaan menggunakan perangkat lunaknya untuk melacak dan mendokumentasikan proyek, Atlassian berada dalam posisi yang unik untuk menggunakan AI untuk membantu pekerja pengetahuan meningkatkan produktivitas mereka secara dramatis.

"Karena kami mengenal tim-tim di seluruh siklus hidup mereka, kami bisa sangat baik dalam menampilkan informasi dan tugas-tugas yang perlu diselesaikan," kata Farquhar kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

"Hidup mereka jadi jauh lebih produktif daripada menghabiskan hari mereka mengejar apa yang harus diselesaikan dan apa yang harus mereka baca," tambahnya.

Atlassian bekerja sama dengan OpenAI, sebuah startup AI yang didukung oleh Microsoft Corp  di balik sensasi chatbot ChatGPT, untuk membangun peningkatan produk, termasuk memastikan bahwa data pelanggannya tetap terisolasi, kata Farquhar.

Mulai Rabu, 19 April, pelanggan dapat bergabung dalam daftar tunggu untuk mengakses fitur-fitur baru tersebut, kata perusahaan tersebut.

Atlassian mengatakan fitur-fitur AI baru tersebut termasuk kemampuan untuk mengekstrak item tindakan dan keputusan dari transkrip rapat, dan membuat draf Tweet dan rencana pengujian perangkat lunak berdasarkan dokumentasi produk.

Chatbot tersebut dapat menjawab pertanyaan seperti "Berapa banyak yang bisa saya habiskan untuk pengaturan kantor rumah saya?" setelah memanfaatkan basis pengetahuan perusahaan, kata perusahaan tersebut.