JAKARTA - Huobi Global mencatatkan keuntungan sebesar 30 juta dolar AS atau Rp446 miliar pada kuartal pertama tahun 2023 setelah melakukan restrukturisasi. Pendiri Tron dan penasihat Huobi Global, Justin Sun, mengumumkan bahwa bursa kripto tersebut telah melihat keuntungan sebesar 30 juta dolar AS pada kuartal pertama.
Huobi Global menghasilkan pendapatan sebesar 150 juta dolar AS (Rp2,2 triliun) dengan pengeluaran sebesar 120 juta dolar AS (Rp1,7 triliun) dan keuntungan sebesar 30 juta dolar AS atau Rp446 miliar. Meskipun mengalami beberapa masalah setelah kejatuhan bursa kripto FTX, Huobi Global berhasil mencatatkan keuntungan pada kuartal pertama.
Menurut prediksi Justin Sun, pendapatan Huobi akan mencapai 187 juta dolar AS (Rp2,7 triliun) dan pengeluarannya akan menjadi 76 juta dolar AS (Rp1,1 triliun) pada kuartal kedua. Dengan demikian, keuntungan per kuartalnya hampir empat kali lipat menjadi 111 juta dolar AS (Rp1,6 triliun) pada kuartal kedua.
BACA JUGA:
Bursa kripto Huobi telah mengambil berbagai keputusan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi pada kuartal pertama. Bisnis platform perdagangan dalam kondisi konsolidasi.
Menariknya, langkah transparansi ini datang ketika bursa kripto tersebut sedang aktif mencari lisensi di Hong Kong. Meskipun demikian, volume perdagangan di Huobi terus menurun meskipun dibeli oleh Justin Sun. Dalam 24 jam terakhir, bursa kripto tersebut keluar dari sepuluh besar dalam hal volume perdagangan.
Pada tanggal 22 Maret 2023, US Securities and Exchange Commission (SEC) mengajukan gugatan terhadap Justin Sun karena diduga melanggar aturan sekuritas. Dia juga dituduh melanggar peraturan anti-fraud dan manipulasi pasar. Namun, dia berpendapat bahwa gugatan hukum tersebut “tidak memiliki dasar”. Dia juga mengecam SEC karena tidak membawa aturan regulasi yang jelas dan pedoman transparan.