Bos Huawei Sebut Industri Chip China Bakal Comeback, Tak Peduli Sanksi AS!
Huawei akan mendukung upaya industri semikonduktor China untuk menjadi lebih mandiri. (foto: dok. pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Seorang bos Huawei Eric Xu mengatakan dengan tegas, industri chip China akan terlahir kembali, meski sanksi yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) terus menghantui.

"Saya percaya industri semikonduktor China tidak akan duduk diam, tetapi mengambil upaya penguatan diri dan kemandirian," ungkap Xu dalam konferensi pers.

"Untuk Huawei, kami akan memberikan dukungan kami untuk semua upaya penyelamatan diri, penguatan diri, dan kemandirian industri semikonduktor China," imbuhnya.

Pada 2019, Huawei dipaksa masuk ke dalam daftar hitam AS yang disebut Entity List saat pemerintahan Donald Trump, yang melarang Amerika menjual teknologi ke perusahaan China.

Bisnis perusahaan menderita akibat sanksi tersebut, dengan beberapa negara melarang penggunaan peralatan Huawei di jaringan 5G mereka.

Sanksi tersebut juga mencegah Huawei mengakses komponen dan perangkat lunak penting dari perusahaan AS, termasuk sistem operasi Google, yakni Android yang digunakan di sebagian besar ponsel pintar di seluruh dunia.

Kemudian, pembatasan diperketat di 2020 kepada Huawei. Aturan tersebut mencegah pengecoran yang menggunakan teknologi AS mengirimkan silikon ke Huawei, mengakibatkan perusahaan harus terpisah dari chip mutakhir terbaru yang diperlukan untuk ponsel cerdasnya.

Sejak itu, Huawei harus membuat banyak perubahan pada pengoperasian dan katalog perangkatnya.

China juga tidak diizinkan untuk membeli mesin Litografi Ultraviolet Ekstrim (EUV) yang mengetsa pola sirkuit lebih tipis dari rambut manusia ke wafer silikon.

Tak berhenti di situ, AS kemudian memperkenalkan pembatasan chip yang lebih luas tahun lalu, bertujuan untuk menghilangkan semikonduktor kritis perusahaan China yang dapat melayani kecerdasan buatan (AI) dan aplikasi yang lebih maju.

Semua langkah yang diambil AS berdasarkan kekhawatiran bahwa China dapat menggunakan semikonduktor canggih untuk keperluan militer.

Namun, Xu menegaskan pembatasan terus menerus ini dapat mendorong inovasi baru, bukannya menghambat industri semikonduktor domestik China.

"Saya percaya industri semikonduktor China akan terlahir kembali di bawah sanksi tersebut dan mewujudkan industri yang sangat kuat dan mandiri," kata Xu.

Xu menyatakan, Huawei akan mendukung upaya industri semikonduktor China untuk menjadi lebih mandiri.

Raksasa teknologi China itu sekarang sedang mencoba mengembangkan alat yang diperlukan untuk semikonduktor di dalam negeri, tetapi ini akan menjadi tugas berat.

Pekan lalu, Xu mengonfirmasi Huawei dan perusahaan domestik lainnya telah bersama-sama menciptakan alat desain chip elektronik yang diperlukan untuk membuat semikonduktor berukuran 14 nanometer ke atas.

Tetapi, Huawei idealnya membutuhkan chip dengan ukuran nanometer yang jauh lebih kecil untuk aplikasi canggih, yang saat ini sulit mereka dapatkan.

Di mana, semakin kecil ukuran nanometer semakin baik kinerja chip Huawei untuk melawan raksasa, seperti Apple dan Samsung. Demikian dikutip dari CNBC Internasional, Senin, 3 April.