Apple Inc Luncurkan Layanan <i>"Buy Now, Pay Later"</i> di AS dan Ancam Dominasi Sektor Fintech
Apple Pay dinilai akan mengancam lembaga fintech. (foto: dok. pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Apple Inc pada Selasa 28 Maret meluncurkan layanan "beli sekarang, bayar nanti" (buy now, pay later/BNPL) di Amerika Serikat, yang mengancam akan mengganggu sektor fintech yang didominasi oleh perusahaan seperti Affirm Holdings  dan perusahaan pembayaran asal Swedia, Klarna.

Menurut perusahaan tersebut, layanan yang dinamai Apple Pay Later ini akan memungkinkan pengguna membagi pembelian menjadi empat pembayaran yang disebar selama enam minggu tanpa bunga atau biaya. Layanan ini awalnya akan ditawarkan kepada pengguna tertentu, dengan rencana peluncuran penuh dalam beberapa bulan ke depan.

Pengguna dapat memperoleh pinjaman antara 50 dan 1.000 dolar AS untuk pembelian online dan di aplikasi pada iPhone dan iPad dengan pedagang yang menerima Apple Pay, menurut perusahaan tersebut. Bahkan menurut mereka lebih dari 85% ritel di AS menerima Apple Pay.

"Apple Pay Later akan benar-benar mengguncang beberapa pemain lain. Perusahaan lain pasti akan mewaspadai pengumuman Apple hari ini karena mereka adalah nama yang umum. Ini akan merusak pangsa pasar pemain lain," kata Danni Hewson, kepala analisis keuangan di AJ Bell, seperti dikutip Reuters.

Saham perusahaan BNPL, Affirm turun lebih dari 7%, sedangkan PayPal ( ditutup sekitar 1% lebih rendah.

Pada 2020, penguncian terkait pandemi mengubah para pembeli ke platform pembayaran online, memperkuat permintaan untuk perusahaan fintech yang menawarkan layanan BNPL, terutama bagi pelanggan milenial dan Gen Z.

Raksasa pembayaran digital termasuk PayPal dan Block Inc  telah memperluas ke sektor ini melalui akuisisi, sementara Affirm melantai di bursa saham dengan nilai miliaran dolar.

Nasib sektor ini berbalik seiring dengan naiknya suku bunga dan inflasi yang memengaruhi daya beli dan memaksa konsumen untuk mengekang pengeluaran mereka.

"Kami mengharapkan Apple untuk berhati-hati, terutama di lingkungan makro ini," kata Christopher Brendler, analis di D.A. Davidson, mengacu pada keputusannya untuk tidak menggunakan mitra dan membiayai serta mengumpulkan pinjaman langsung.

Apple Pay Later diaktifkan melalui program Mastercard Installments, kata perusahaan tersebut, dan menambahkan bahwa Goldman Sachs   adalah penerbit kredensial pembayaran Mastercard.