Bagikan:

YOGYAKARTA – Google baru saja merilis chatbot yang disokong oleh kecerdasan buatan (AI) bernama Bard. Chatbot ini disinyalir bakal menjadi pesaing ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI dan Bing AI dari Microsoft. Lantas, apa kelebihan Chatbot Bard? Simak informasi lengkapnya berikut ini!

Kelebihan Chatbot Bard

Perlu diketahui, Chatbot Bard berbasis AI dari Google baru dirilis secara terbatas di Amerika Serikat dan Inggris. Pengguna di kedua negara ini bisa bergabung dalam daftar tunggu melalui laman Google Bard.

Mesin pencari internet terkemuka asal AS itu mengatakan bakal segera memperluas akses Bard ke lebih banyak negara dan mendukung lebih banyak bahasa.  

Berbicara kelebihan Bard, chatbot ini memiliki kemampuan Natural Language Processing (NLP) yang kuat sehingga dapat memahami bahasa manusia dan menjawab berbagai pertanyaan dengan lebih baik serta akurat. Selain itu, Bard juga dapat memproses data dan informasi dalam skala yang jauh lebih besar, disadur dari Telegraph, Jumat, 24 Maret 2023.

Sama seperti ChatGPT dan Bing AI, chatbot Bard mengadopsi teknologi Language Model for Dialogue Aplications (LaMDA).

LaMDA yang dikembangkan oleh DeepMind merupakan teknologi AI yang dapat membaca banyak kata, memperhatikan bagaimana kata-kata itu berkaitan satu sama lain dan memperkirakan kata-kata apa yang menurutnya bakal muncul selanjutnya.

Teknologi LaMDA diciptakan untuk mendukung sistem chatbot supaya bisa lebih lancar dalam berkomunikasi dengan manusia.

Selain mirip dari sisi teknologi, cara menggunakan Bard juga tidak berbeda jauh dengan ChatGPT dan BING AI.

Pengguna Bard dapat berinteraksi dengan menuliskan pertanyaan atau perintah di kolom yang tersedia dan menyempurnakan jawaban yang diterima dengan pertanyaan selanjutnya.

“Bard dapat digunkana untuk meningkatkan produktivitas, mempercepat ide, dan mendorong rasa ingin tahu,” ucap VP of Product Google Sissie Hsiao dan VP of Research Google Eli Collins dalam postingan blognya, mengutip TechCrunch.

Collins menambahkan, pengguna juga bisa meminta Bard untuk memberikan tips supaya bisa membaca lebih banyak buku pada tahun ini, memintanya untuk menjelaskan fisika kuantum dengan istilah yang sederhana atau mendorong kreativitas pengguna dengan menguraikan postingan blog.

Berdasarkan gambar tangkapan layar yang diunggah Google, tampilan antarmuka Bard tampak mirip seperti Bing AI namun dengan beberapa perbedaan.

Di bagian bawah setiap jawaban Bard, Google memberikan empat tombol, yakni jempol ke atas, jempol ke bawah, refresh, dan ‘Google it’.

Tak hanya itu, Google juga menambahkan opsi ‘View other drafts’ yang terletak di bagian kanan atas jawaban. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melihat draft jawaban lain yang sudah disusun oleh Bard.

Google tidak menampik bahwa Bard dan model seperti LaMDA tidak sempurna dan punya peluang untuk melakukan kesalahan. Untuk mengatasinya, Google bakal meggunakan feedback dari manusia guna meningkatkan sistemnya dan menambah pengamanan, seperti membatasi jumlah dialaog, untuk menjaga percakapan tetap sesuai topik.

"Kami telah belajar banyak sejauh ini dengan menguji Bard, dan langkah penting berikutnya untuk meningkatkan kemampuan Bard adalah mendapatkan feedback dari lebih banyak orang," kata Collins.

Demikian informasi tentang kelebihan chatbot Bard yang bakal jadi pesaing ChatGPT dan Bing AI. Baca terus VOI.ID untuk mendapatkan berita menarik lainnya.