Bagikan:

JAKARTA - Jejaring sosial Virtual Reality (VR) milik Meta, Horizon Worlds masih terbilang sepi peminat, tetapi perusahaan kembali mencoba cara baru untuk memikat pengguna dengan menghadirkan Quest.

Ini bukan headset Quest seperti yang dibayangkan, tetapi Meta menghadirkan sebuah misi di dunia virtual itu yang dapat dijalankan pengguna untuk mendapatkan hadiah dalam gim.

Hadiah itu nantinya dapat digunakan pengguna untuk avatar mereka, seperti pakaian baru. Misi yang masih dalam pengujian beta tersebut harus dimainkan pengguna melalui gim bernama Giant Mini Paddle Golf.

“Kami akan terus meluncurkan fitur ini dalam beberapa minggu mendatang dan lebih banyak orang akan memiliki akses untuk mencobanya di Giant Mini Paddle Golf, dunia Horizon baru tempat pemain bermain mini-golf melintasi lanskap pulau tropis,” ungkap Meta dalam postingan blog.

Jika ingin mengikuti misi ini, pengguna dapat mengakses layar misi dari ikon baru yang akan dilihat di kartu dengan gambar profil, dan saat pengguna menyelesaikan misi di layar itu, mereka kemudian akan mendapatkan hadiah.

Pemain akan memiliki enam misi yang dapat mereka selesaikan. Untuk saat ini, permainan itu masih terbatas, tetapi Meta berharap bisa meluncurkan pengguna yang lebih besar dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, seperti dikutip dari Fortune, Kamis, 23 Maret.

Lebih banyak mini-gim juga sedang dalam perjalanan ke Horizon Worlds, yang bisa berarti lebih banyak opsi pencarian. Perusahaan mengatakan berencana untuk merilis 20 pengalaman baru di dunia maya yang dibangun oleh studio pihak ketiga dalam waktu dekat.

Basis pengguna aktif Horizon Worlds sendiri sekitar 200.000 pada akhir Desember 2022, jauh dari target yang semula ditetapkan. Meta berharap mencapai 500.000 pada akhir Juni 2023 ini.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, perusahaan dilaporkan telah mempertimbangkan untuk menurunkan persyaratan usia dari 18 menjadi 13 tahun.

Namun, tentu saja langkah Meta itu mendapat protes dari pemerintah AS, dan memperingatkan agar tidak melakukannya, mengutip rekam jejak kegagalan raksasa teknologi dalam melindungi anak-anak dan remaja.