Bagikan:

JAKARTA - Kegagalan sejumlah bank terkemuka AS beberapa waktu lalu disebut telah memperparah inflasi dolar AS dan mengguncang sistem perbankan tradisional. Kondisi ini menimbulkan spekulasi terkait kenaikan harga Bitcoin yang digadang-gadang sebagai uang masa depan.

Menurut Balaji Srinivasan, seorang investor modal ventura dan mantan CTO Coinbase, mengatakan bahwa inflasi tinggi sedang terjadi saat ini. Ia memperkirakan harga bitcoin akan segera mencapai 1 juta dolar AS (atau sekitar Rp15,3 miliar) per BTC.

Balaji memasang taruhan senilai jutaan dolar bahwa itu akan terjadi dalam waktu 90 hari. Srinivasan juga menyarankan kepada investor untuk membeli bitcoin, yang ia percayai sebagai "perlindungan dari inflasi tinggi, pelemahan mata uang, pembekuan bank, dan penyitaan kekayaan."

Menurut Srinivasan, inflasi tinggi sedang terjadi sekarang. Ia menunjuk pada bantuan pemerintah dan Federal Reserve terhadap bank Silicon Valley Bank dan Signature Bank. Sebagai perbandingan, ia menjelaskan bahwa cryptocurrency terbesar mungkin akan memiliki peran seperti emas sebagai perlindungan terhadap inflasi "standar", namun membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terbukti.

Taruhan Bitcoin

Srinivasan juga memasang taruhan senilai 1 juta dolar AS dengan James Medlock bahwa AS tidak akan mengalami inflasi tinggi dalam waktu 90 hari. Srinivasan meminta Medlock untuk membeli 1 bitcoin, sementara ia akan mengirimkan 1 juta dolar AS.

Jika BTC kurang dari 1 juta dolar AS dalam waktu 90 hari setelah escrow, maka Medlock yang menang, tetapi jika harga BTC lebih dari 1 juta dolar AS dalam waktu 90 hari setelah escrow, maka Srinivasan yang menang.

Meskipun Srinivasan memperkirakan kenaikan harga bitcoin, namun harga tersebut dapat berfluktuasi dan turun secara tiba-tiba. Fluktuasi harga bitcoin dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti permintaan dan penawaran pasar, regulasi pemerintah, adopsi teknologi, dan isu keamanan. Oleh karena itu, investor harus tetap berhati-hati dan melakukan riset sebelum membeli bitcoin.

Bersikap Realistis

Namun, ada komentar lain dari akun Twitter Mr. Whale mengenai pernyataan Balaji Srinivasan. Mr. Whale, pengamat kripto dengan lebih dari 500.000 followers, mengatakan bahwa ia berpikir bahwa komentar Srinivasan hanya mengkonfirmasi bahwa kita sedang berada dalam pasar bearish. Ia juga menambahkan bahwa Srinivasan keliru dalam memprediksi harga bitcoin yang akan mencapai satu juta dolar, dan prediksi tersebut berbeda beberapa nol.

Namun, Mr. Whale juga menyatakan bahwa ia yakin harga bitcoin tidak akan pernah mencapai All-Time High (ATH) lagi, dan akan turun di bawah 10 ribu dolar pada akhir tahun ini. Ia menambahkan bahwa “mari kita realistis, bitcoin gagal dalam melakukan apa yang seharusnya dilakukan.”

Dia juga menilai kenaikan harga Bitcoin tidak lepas dari pihak-pihak yang melakukan manipulasi salah satunya adalah penerbit stablecoin USDT, Tether. “Mari kita berterima kasih kepada Tether dan penipu korup untuk itu! Bitcoin akan berada di bawah 100 dolar AS jika mereka tidak memanipulasi harga, jangan membohongi diri sendiri,” komentar Mr. Whale.

Meski begitu, ada pendapat yang berbeda mengenai masa depan bitcoin dan harga yang akan dicapainya. Beberapa orang meyakini bahwa bitcoin dapat menjadi pelindung terhadap inflasi dan dapat mencapai harga yang sangat tinggi, sementara yang lain skeptis dan bahkan menolak pandangan tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa investasi dalam cryptocurrency seperti bitcoin memiliki risiko yang cukup tinggi dan memerlukan penilaian dan analisis yang matang sebelum melakukan transaksi. Saat penulisan, Bitcoin diperdagangkan di harga Rp428 jutaan per koin. Data dari Coingecko menunjukkan bahwa BTC mengalami kenaikan sebesar 15,1 persen dalam satu pekan terakhir.