JAKARTA - Amazon kembali melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dalam beberapa minggu mendatang. Paling terdampak salah satunya adalah Twitch dan Amazon Web Service (AWS).
Dalam email kepada karyawannya kemarin, CEO Amazon Andy Jassy mengumumkan putaran lain PHK yang akan memengaruhi 9.000 karyawan.
Menurut memo itu, departemen yang terkena dampak termasuk AWS, layanan streaming langsung Twitch, divisi Amazon People Experience and Technology Solutions (PXT), dan cabang periklanannya.
Beberapa kuartal pertumbuhan pendapatan yang lambat memang terjadi pada AWS, karena kondisi ekonomi makro yang sulit.
“Mengingat ketidakpastian ekonomi tempat kami tinggal, dan ketidakpastian yang ada dalam waktu dekat, kami telah memilih untuk lebih merampingkan biaya dan jumlah karyawan kami,” ujar Jassy.
“Prinsip utama dari perencanaan tahunan kami tahun ini adalah menjadi lebih ramping sambil melakukannya dengan cara yang memungkinkan kami untuk tetap berinvestasi dengan kuat dalam pengalaman pelanggan jangka panjang utama yang kami yakini dapat meningkatkan kehidupan pelanggan dan Amazon secara bermakna secara keseluruhan," imbuhnya.
Jassy juga menjelaskan alasan di balik putaran baru PHK yang begitu cepat dari sebelumnya. Dia menyatakan hal ini disebabkan oleh fakta tidak semua timnya telah menyelesaikan penilaian tentang posisi mana yang harus terdampak dari PHK itu.
“Daripada terburu-buru melalui penilaian ini tanpa ketekunan yang tepat, kami memilih untuk membagikan keputusan ini karena kami telah membuatnya sehingga orang-orang mendapatkan informasinya sesegera mungkin,” kata Jassy.
BACA JUGA:
“Hal yang sama berlaku untuk catatan ini karena tim yang terkena dampak tidak hanya selesai membuat keputusan akhir tentang peran mana yang akan terpengaruh. Setelah keputusan itu dibuat (tujuan kami adalah menyelesaikannya pada pertengahan hingga akhir April), kami akan berkomunikasi dengan karyawan yang terkena dampak," tambahnya.
Langkah itu dilakukan setelah Amazon memberhentikan total 18.000 karyawannya awal tahun ini. Raksasa e-commerce itu melakukan perekrutan besar-besaran yang dipicu oleh pandemi setelah penguncian COVID-19, melihat industri teknologi secara keseluruhan meledak karena orang menggunakan komputer mereka lebih dari sebelumnya.
Sekarang, hal ini tak lagi terjadi lagi karena banyak orang kembali lagi pada kebiasaan mereka sebelum pandemi. Tahun lalu, Amazon juga menutup beberapa toko fisiknya dan menutup beberapa unit bisnis.
Terakhir, Jassy juga menjanjikan perusahaan akan memberikan uang pesangon, perlindungan asuransi kesehatan transisi dan membantu mencari pekerjaan di tempat lain. Demikian dikutip dari ComputerWeekly, Selasa, 21 Maret.